Mohon tunggu...
Kang Gandhung Fajar Panjalu
Kang Gandhung Fajar Panjalu Mohon Tunggu... Dosen - Kompasianer Baru - Sejak 2011.

Pembelajar malam, Perindu hujan yang kena gerimis dikit langsung berteduh,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Solidaritas Antar Generasi Dalam Nilai Agama

11 Agustus 2022   16:23 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:33 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solidaritas Antar Generasi. Pict by.Google

Setiap tanggal 12 Agustus diperingati sebagai Hari Remaja Internasional (International Youth Day). Mengutip berbagai sumber, International Youth Day atau Hari Remaja Internasional adalah perayaan yang dicetuskan oleh PBB pada 12 Agustus tahun 1998 dan diperingati pertama kali pada tahun 2000. Selain dijadikan sebagai hari peringatan khusus untuk merayakan hal-hal yang berkaitan dengan remaja, Hari Remaja Internasional juga dijadikan sebagai ajang bagi remaja-remaja di dunia untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dan informasi. 

Peringatan ini dilatarbelakangi banyaknya negara besar di dunia yang tergabung dalam PBB merasa perlu hari khusus yang dijadikan momen merayakan hal-hal terkait remaja.  Pada tahun 2022 ini, PBB mengusung tema "Solidaritas Antar Generasi: Menciptakan Dunia untuk Segala Usia".

Solidaritas adalah perasaan yang terhubung antara satu individu dengan individu yang lain guna mencapai tujuan yang sama. Solidaritas bukan bermakna melakukan hal yang benar-benar sama, namun setidaknya menyadari adanya persamaan di tengah berbagai perbedaan yang ada.

Solidaritas Antar Generasi Saat Ini

Kecepatan perubahan zaman menjadikan adanya perbedaan pandangan can cara pandang antar generasi. Anak-anak pada tahun 90-an biasa menulis cita-cita sebagai presiden, dokter, guru, maupun profesi formal lain. Hari ini, cta-cita yang dimiliki anak-anak sangatlah variatif. Sebagai artis, model, youtuber, bahkan gamer.

Hari ini, terdapat kondisi dimana seseorang bisa bekerja dari rumah saja tanpa bersinggungan secara fisik dengan orang lain, misalnya seorang kreator konten, desainer, maupun pekerja virtual lainnya. Misalnya terkait viralnya Nurochman, seorang penjaga server asing asal Kulon Progo yang digaji sekitar 3,7 juta per bulan dari aktifitas yang ia lakukan di depan komputer di rumahnya. Generasi yang lebih tua mungkin tidak mengenal profesi ini, dan bisa jadi menganggap Nurochman menjadi dukun, memelihara tuyul, ataupun bentuk pesugihan lainnya.

Jika anda menghabiskan waktu dengan menghadap layar ponsel cerdas dalam beberapa lama, mungkin kakek-nenek kita akan menganggap bahwa kita sedang bermain-main saja. Padahal, bisa jadi saat itu kita sedang mengolah pekerjaan, maupun rapat dengan kolega yang dilakukan secara daring. Terlihat wujud nyata perbedaan antar generasi.

Perbedaan pandangan dan cara pandang tersebut dapat menjadi konflik apabila tidak mampu diadaptasi secara baik. Konflik yang muncul misalnya adanya hambatan hambatan kemajuan di berbagai bidang kehidupan, misalnya pekerjaan, partisipasi politik, kesehatan, dan keadilan.

Membangun solidaritas antar generasi merupakan salah satu cara bagaimana agar lintas generasi memiliki kemauan yang sama untuk bersama-sama memajukan bangsa.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun