Fenomena Eksekusi Tongkonan
Sengketa lahan di Tana Toraja/Toraja Utara, Sulawesi Selatan, telah menjadi isu yang rumit dan menyebabkan eksekusi beberapa Tongkonan, rumah adat Toraja yang memiliki nilai budaya dan spiritual yang tinggi. Fenomena ini, yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan keprihatinan mendalam baik dari masyarakat Toraja maupun dari pihak-pihak yang peduli terhadap pelestarian warisan budaya.
Eksekusi ini terjadi karena sengketa lahan yang melibatkan individu, keluarga, atau bahkan marga. Banyak sengketa ini berakar pada masalah kepemilikan tanah adat yang sudah ada sejak lama, yang sering kali tidak tercatat secara formal dalam sistem hukum modern. Ketika sengketa ini tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah adat, pihak yang bersengketa sering kali membawa kasus ke pengadilan.
Ketika pengadilan memutuskan suatu pihak sebagai pemilik sah, sering kali putusan tersebut diikuti dengan eksekusi paksa. Meskipun putusan pengadilan memiliki kekuatan hukum, eksekusi ini menjadi masalah besar karena tongkonan dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan sejarah keluarga Toraja. Merobohkan tongkonan bukan hanya merusak bangunan fisik, tetapi juga menghancurkan warisan leluhur dan mengganggu ikatan sosial dan kekeluargaan yang erat.
Fenomena ini menyoroti benturan antara hukum positif (hukum negara) dan hukum adat yang masih kuat di Tana Toraja. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan sensitif terhadap budaya setempat. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Mediasi dan Rekonsiliasi: Mendorong mediasi yang melibatkan tokoh adat dan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan sengketa di luar pengadilan.
- Penguatan Hukum Adat: Mengakui dan mengintegrasikan hukum adat dalam kerangka hukum negara, terutama terkait dengan kepemilikan tanah.
- Pendidikan dan Sosialisasi: Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hak-hak dan kewajiban hukum mereka, serta cara-cara untuk menyelesaikan sengketa secara damai.
Fenomena eksekusi tongkonan ini merupakan pengingat penting akan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat dalam menjaga tradisi mereka di tengah perubahan sosial dan hukum. Eksekusi ini juga menunjukkan betapa pentingnya dialog antara sistem hukum modern dan nilai-nilai adat untuk mencapai keadilan yang sejati dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI