Seperti pernah saya ceritakan. Sebelum menjadi guru saya sempat melalang buana di beberapa jenis pekerjaan.
Menjadi salesman peralatan rumah tangga. Hanya bertahan beberapa bulan. Orang kampung tapi tidak kuat dengan panasnya jalanan metropolitan.
Beralih ke perusahaan penyedia jasa pertamanan. Lumayan lama. Barangkali karena tiap hari masih bisa lihat tanaman. Jadi lumayan betah bertahan.
Sampai akhirnya terdampar di pabrik sol sepatu. Juga hanya sanggup beberapa bulan. Merasa karir tidak bakal berkembang. Akhirnya banting stir. Kembali ke habitat aslinya. Sesuai dengan basis kuliah, dunia pendidikan.
Memulai Karir sebagai Guru
Selama bekerja di beberapa perusahaan. Saya sebenarnya tidak memaknainya sebagai sebuah kegagalan. Akan tetapi sebagai kawah candradimuka. Arena pembelajaran.
Terlahir sebagai orang yang tergolong introvert. Rasanya tidak sreg kerja di perusahaan. Suasana kerja yang penuh dengan persaingan menjadikan kurang nyaman. Begitu saya menyikapinya.
Berbeda dengan dunia baru yang saya masuki: mengajar. Saya menemukan ternyata di sinilah dunia saya yang sebenarnya. Faktanya daya sudah 25 tahun menjadi guru.
Materi? Tahu sendiri bagaimana penghasilan seorang guru swasta. Saya mengalir saja mengikuti jalanNya. Akhirnya saya sampai pada suatu kesadaran. Seperti yang sering para ustadz sampaikan. Rizki tidak melulu tentang harta.Â