Akibatnya pekerjaan utamanya terganggu. Mula-mula hanya minta ijin untuk beberapa jam meninggalkan sekolah. Meningkat jadi sehari. Sampai akhirnya beberapa hari dalam sebulan.
Pihak sekolah pun menegur dan mengingatkan. Akan tetapi godaan mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Menjadikan dia melupakan tanggungjawabnya sebagai guru.
Pada akhirnya demi kebaikan semua pihak akhirnya dia terpaksa mengundurkan diri dari sekolah. Fokus mengurusi bisnis.
Namanya dunia bisnis tentu ada pasang surutnya. Bisnis konveksi ramenya hanya waktu-waktu tertentu. Bagi yang berkaitan dengan penyediaan seragam sekolah ya pas awal tahun ajaran baru. Selebihnya orderan kosong.
Sementara gaji karyawan harus jalan terus. Kontrakan pun harus terus dibayarkan. Tagihan ke pelanggan pun tidak selalu tepat waktu.
Ujung-ujungnya bisa ditebak. Usahanya gulung tikar. Tidak sanggup mnutup ongkos produksi.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Sidah terlanjur berhenti mengajar. Usahanya pun ikutan tutup.
Demikian sekedar berbagi pengalaman tentang kerja sampingan.
Jkt, 020421