Menang atau kalah dalam suatu pertandingan sesungguhnya adalah hal biasa. Banyak faktor yang mempengaruhinya.
Kondisi pemain yang tidak bugar atau suasana tim yang tidak harmonis bisa jadi salah satu penyebab. Hubungan antar pemain atau terhadap pelatih pun dapat mempengaruhi hasil pertandingan.
Jadi seharusnya menang-kalah disikapi biasa saja. Tapi jika kalah dalam suatu pertandingan yang krusial bisa saja menjadi luar biasa. Dalam laga final atau derbi misalnya bisa panjang urusannya.
Maka wajar kalau kekalahan Liverpool dari Fulham tadi malam menyisakan penyesalan bahkan hujatan. Para pendukung tim tidak mau tahu. Pokoknya harus menang. Tidak boleh kalah.
Bayangkan klub sebesar The Reds Liverpool bisa kalah dari Fulham yang notabene berada di zona degradasi. Kurang apa Liverpool. Pelatih dan pemainnya hebat-hebat. Makanya banyak pendukung yang kecewa.
Bahkan ada yang mulai mengusik kenyamanan Juergen Klopp di kursi kepelatihannya. Mulai mempertanyakan kualitasnya sebagai manajer tim?
Pemain Sering Melakukan Blunder
Entah kenapa akhir-akhir ini pemain-pemain Liverpool sering melakukan blunder. Pada laga semalam gol Fulham terjadi karena blunder yang dilakukan oleh Mohammed Salah.
Bermula dari tendangan pojok oleh pemain Fulham. Bola dapat diantisipasi dengan baik oleh Roberston. Dengan sundulan kepala terukur bola disodorkan kepada Salah.Â
Mohammed Salah dengan santainya menggocek bola. Mario Lemina yang berada di dekatnya berhasil merebut bola. Tanpa ampun Lemina menceploskan bola ke gawang Liverpool.
