Hari ini, 28 November 2020, diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Penetapannya sendiri sejak tahun 2008.
Sejak tadi pagi sebenernya pengin nulis tentang hari menanam pohon. Tapi rasanya kok tidak enak. Pengin mengkampanyekan tapi tidak menanam pohon. Aneh kan ?
Sebagai cah ndeso sudah pasti akrab dengan pepohonan. Biasa manjat-manjat pohon. Petik kelapa harus manjat puluhan meter. Mencari daun jati, manjat lagi. Cari pakan kambing, panjat pohon nangka.
Setelah tinggal di rantau kebiasaan tersebut tinggal kenangan. Maklum lahan yang ada terbatas. Untuk menghidupkan kenangan indah selama di kampung hanya bisa menanam pohon di dalam pot.
Manfaat Pohon sebagai Perindang
Di halaman rumah yang sangat terbatas saya menanam banyak pohon. Saya sengaja menanam tanaman yang sudah agak langka. Tapi yang sebetulnya si untuk membangkitkan kenangan semasa masih kecil.
Ada pohon asam Jawa, jamblang, serut dan pohon preh. Bahkan saya juga menanam serumpun bambu dalam pot.
Tentang pohon asam mengingatkan saya ketika ngangon sapi. Bersama-sama teman kami sering memanjat pohon asam untuk mencari buahnya yang asem. Kalau pohon jamblang (Jawa; duwet) sehabis bermain biasanya kami nangkring sambil ngunyah buahnya yang sepet.
Di rumah sekarang saya hanya punya satu pohon yang benar-benar di tanam di tanah yaitu pohon blimbing. Saya merasakan betul manfaat pohon.