Harus diakui akan sulit bagi Rossi membuat sejarah balapan motogp dengan naik podium bertiga bersama dua muridnya, Morbidelli dan Bagnaia.Â
Pepatah yang mengatakan kesempatan datang hanya satu kali barangkali ada benarnya. Minggu lalu di sirkuit San Marino akibat kesalahan sendiri memupus harapannya naik podium ketiga dan hanya mampu memandangi Joan Mir mendampingi dua muridnya di atas podium.
Kalo saja ia fokus pada detik-detik terakhir maka namanya akan semakin melegenda di balap motogp sebagai pebalap yang mampu menjuarai balapan bersama dua muridnya di akademi VR46.
Rasa-rasanya mimpi itu akan sulit terwujud mengingat pada seri ke 7 di Emilia Romagna Rossi akan memulai balapan dari grade 7. Sedangkan Bagnaia dari urutan ke 5 dan Morbidelli hanya mampu berada persis di belakang gurunya yaitu posisi 8.
Pole position sendiri dipegang oleh Maverick Vinales, disusul Miller di urutan 2 dan Fabio Quartararo di posisi ketiga.
Balapan di sirkuit Emilia Romagna ini menjadi pole position ketiga bagi Vinales, tentu ia akan sekuat tenaga dapat naik podium. Bagi Quartararo yang naik podium pertama dua kali berturut-turut di awal musim tentu tidak ingin juara klasemen sementaranya diambil alih pebalap lain.
Balapan motogp 2020 memang menjadi lebih menarik setelah cederanya Marx Marques. Pebalap yang mampu menjuarai tiap serinya silih berganti, terlebih yang meraih podium adalah pebalap-pebalap muda.
Seperti halnya sepakbola di lapangan rumput, siapa yang berhak naik podium di sirkuit motogp pun harus ditentukan pada detik-detik terakhir.
Lengah sedikit, dipastikan bakal bablas gelar juaranya !
Jkt, 200920
