Setiap menjelang Idul Adha bermunculan pedagang hewan qurban. Tanah-tanah kosong menjadi tempat berjualan sapi, kambing atau domba yang akan dipotong pada hari raya qurban nanti.Â
Ada yang menarik setiap terjadinya pasar hewan dadakan begini. Tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya tetapi tetap saja lumayan meriah.
Hal menarik yang paling fenomenal adalah munculnya ide menarik calon pembeli hewan qurban dengan memanfaatkan jasa Sales Promotion Girl (SPG) layaknya jualan di mall-mall.Â
Tidak bisa dipungkiri persaingan untuk mendapatkan pelanggan sangatlah ketat karena banyaknya pedagang hewan korban. Baik yang memang sudah biasa berjualan hewan ternak tiap saat atau pedagang yang musiman saja.
Berbagai strategi menggaet konsumen pun dilakukan. Dari yang biasa-biasa saja sampai yang kekinian. Dari yang hanya menjaga kebersihan hewan dagangan dengan meamandikan sampai memajang para SPG cantik dan wangi.Â
Bahkan ada yang sudah memanfaatkan teknologi informasi dengan menggunakan aplikasi yang bisa diakses secara online. Dari foto hewan qurbannya, berat badannya sampai asal usul hewan serta cara pemesanannya.
Di masa pandemi covid-19 saat ini para pedagang hewan qurban pun menerapkan protokol kesehatan. Para SPG menggunakan masker dan faceshield, calon pembeli sebelum masuk area harus dicek suhu tubuhnya dengan thermogun dan antara SPG dan calon pembeli selalu jaga jarak.
Fenomena pemanfaatan jasa SPG pada penjualan hewan qurban ini muncul sekitar lima tahunan ke belakang. Seperti biasanya begitu ada yang memulai dan memberikan hasil yang memuaskan maka pedagang-pedagang hewan qurban yang lain pun ikut-ikutan.
Jadilah pasar hewan qurban yang tadinya bau pesing menjadi wangi dan menyenangkan. Bahkan kalo malas datang ke tempat penjualan cukup angkat smartphone, hewan qurban akan diantar tepat waktu.
Fenomena kedua yang menarik lagi adalah pasar hewan qurban setiap sore menjadi tontonan anak-anak kecil dengan ditemani oleh bapak ibunya menggunakan motor atau bahkan mobil.