Selamat Pagi sahabat kompasiana... kembali lagi bisa menyempatkan menulis kembali di dinding Kompasiana, yang hampir dua pekan absen karna ada sesuatu kepentingan yang tidak bisa di tinggalkan, Alhamdulillah di waktu luang ini penulis bisa menyempatkan sedikit waktunya untuk menggerakan jari jemari yang lama diam dan kaku untuk menulis, moga aja tulisannya bermanfaat bagi pembaca Kompasiana semu. Amin....Â
Sahabat kompasiana yang budiman, empat hari lagi kita semua umat Islam akan menyambut datangnya Tahun baru Islam, yakni 1 Muharram 1440 H yang bertepat pada hari Selasa, 11 September 2018. Satu Muharom merupakan agenda rutin umat Islam di Indonesia dan pemerintah telah menjadikan 1 muharom menjadi hari libur nasional.Â
Kebanyakan orang masih mengaggap bulan muharom menjadi bulan yang sakral, mereka meyakini bulan Muharom ini penuh dengan sejarah perjuangan umat Islam dan perjungan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan NKRI kita tercinta. Makna Muharom dilihat dari kacamatan kebahasaan kata Muharram itu berasal dari makna/ kata yang ada dalam bahasa kita yaitu bahasa Indonesia artinya 'diharamkan' atau juga 'dipantang' yakni dilarang melakukan pertumpahan darah atau melakukan peperangan.Â
Muharom merupakan bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan umat Islam di dunia, oleh karenanya banyak hikmah yang di ambil dari momentum 1 Muharom 1440 H /2018 mendatang, antara lain :Â
Satu Momen pada tahun baru Islam tahun ini merupakan suatu sarana dalam memperkokoh tali persaudaraan kita ( Ukhuwah Islamiah ) sehingga kita bisa menghindari diri dari berbabagai perbedaan, pemahaman yang pastinya akan menimbulkan perpecahan sesamama umat
Kaitannya dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini yang sedang di goyangkan dengan isu-isu politik yang satu sama yang lain saling menjatuhkan yang mengakibatkan perpecahan . Tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh semua rakyat Indonesia. Sebagai bangsa yang besar seharusnya kita sadar bahwa politik tidak boleh merusak perdamaian dan persatuan bangsa kita. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia yang baik, di bulan Muharom ini, mari kita bertekad untuk menjaga perdamaian dan persatuan di tahun politik ini.Â
Kedua bulan Muharom ini juga menggapai kebahagiaan penting bagi para kaum dhuafa, dimana pada bulan Muharom ini, seluruh umat Islam di Sunnahkan untuk menyantuni anak yatim dan memperbanyak sedekah
 Mari berdonasi untuk saudara kita yang di landa bencana, mereka sangat memerlukan pertolongan kita, hilangkan perbedaan, perdebatan apalagi permusuhan . ingat kata pepetah ringan sama di jinjing, berat sama dipikul bersama. Keadaan saudara kita di Lombok ribuan orang tidak punya tempat tinggal karena hancur di timpa kekuatan yang maha dahsyat yakni gempa bumi bertubi-tubi tanpa henti di bumi lombok, buat apa kita punya harta yang banyak tapi tidak akan bisa menolong kita, lebih baik sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan, itulah harta kita yang akan menolong kita kelak kita tiada.Â
Ketiga marilah momentum Muharom ini kita jadikan momen untuk mengevaluasi diri kita untuk menjadi lebih baikÂ
Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok. Kita wajib memperingatkan diri kita sendiri untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak. Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematianÂ
Demikian Tiga hal yang penulis paparkan berkaitan dengan Hikmah Momentum satu Muharom 1440 H / 2018 M semoga bermanfaat bagi kita semua.Â