Mohon tunggu...
masrizal bin zairi
masrizal bin zairi Mohon Tunggu... -

harus tahu dan pengen tahu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meuligo WN: Rusak Sebelum Digunakan

21 Februari 2014   04:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banda Aceh. Seakan tak terlepas dari masalah. Pembangunan Gedung (Meuligo) Wali Nanggroe kembali menjadi trending topic di Aceh. Pasalnya, gedung yang menelan biaya Rp. 35.456.807.000 miliar itu belum sempurna dikerjakan hingga akhir 2013. Tentu saja, fenomena ini membuat rakyat Aceh geleng-geleng kepala.

Betapa tidak, gedung yang berada di Jalan Soekarno-Hatta Lampeunereut Banda Aceh dibangun dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) menjadi temuan dari tim pansus I DPR Aceh.

Sebut saja seperti pemasangan lantai keramik musala, interior, dan pemasangan Air Conditioner (AC) sentral yang belum sempurna. Mirisnya lagi, air AC merembes pada plafon yang menyebabkan rusaknya plafon gedung itu.

Padahal, khusus untuk anggaran pembangunan komplek Meuligo Wali Nanggroe seperti pembangunan musala, rumah genset, tower air, pekerjaan mechanical dan elektrikal sudah direalisasi 100 persen.

“Nilai kontraknya mencapai Rp 5,6 miliar,” kata Ketua tim pansus I DPR Aceh Zulkarnaen pada sidang paripurna khusus DPR Aceh tentang realisasi kegiatan APBA tahun anggaran 2013, di DPR setempat, Kamis (20/02/2014).

Tak hanya itu, jelasnya, pada 2013 lalu, Pemerintah Aceh juga telah mengelontorkan uang sebanyak Rp 10 miliar untuk pembangunan rumah komplek Meuligoe Wali Nanggroe dengan realisasi 100 persen. “Pekerjaan akhir meliputi pekerjaan pondasi dan sloof,” ujarnya sambil mengatakan pembangunan rumah komplek Meuligoe Wali Nanggore masih dilanjutkan pada 2014.

Adapun persoalan yang dialami, sambung dia, selama ini ada pekerjaan yang belum sempurna dikerjakan tukang, sudah mengejar pekerjaan yang lain. “Pekerjaan yang satu belum sempurna, sudah merusak pekerjaan lain, sehingga pekerjaan yang masih belum tuntas dikerjakan hingga awal 2014,”ujar politisi Partai Aceh seperti yang dijelaskan tukang pembangunan kepada tim Pansus.

Nah, terkait temuan itu, siapakah pihak yang paling bertanggungjawab. Akankah pembangunan gedung untuk Wali Nanggroe itu terus “dihantui” permasalahan. Kiranya ada tim pemantau dari pemerintah untuk mengontrol percepatan pembangunan proyek raksasa itu. Sebelum musim kemarau kembali menyapa…

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun