Mohon tunggu...
Masni Dyta
Masni Dyta Mohon Tunggu... -

Pemerhati Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Cara Melakukan Loncatan Ekonomi? Cobalah Belajar dari Negara Jepang

15 Mei 2018   12:09 Diperbarui: 15 Mei 2018   12:14 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ekonomi.kompas.com

Jepang adalah negara kepulauan kecil yang tidak memiliki pasokan domestik bahan mentah yang diperlukan untuk industri, namun mampu menjadi pemimpin dunia dalam produksi baja, copper dan alumunium, dan produk-produk yang membutuhkan jutaan ton per tahun material-material tersebut. 

Perusahaan-perusahaan Jepang dan pemerintah Jepang telah mengubah bahan mentah murah dan kerugian ekonomi untuk mengimpor sejumlah besar bahan mentah, menjadi keuntungan kompetitif melebihi Amerika, Eropa dan sebagian besar ekonomi dunia. 

Strategi yang mungkin ditempuh oleh perusahaan-perusahaan dan pemerintah Jepang untuk menyelesaikan masalah pembelian bahan mentah murah dan andal dari beberapa lokasi yang cukup jauh mendorong terbentuknya inovasi dalam hal teknik dan organisasi yang mendasari pertumbuhan industri yang sangat cepat di Jepang.

Dampak dari strategi akses bahan mentah Jepang adalah jatuhnya harga batu bara dunia dari 86,65 USD pada tahun 1959 (dalam USD tahun 1992) menjadi 43,63 USD pada tahun 1998 untuk batu bara yang diimpor ke Jepang, dan harga biji besi jatuh dari 49,80 USD per ton pada tahun 1964 dalam dolar tahun 1998 menjadi 24,44 USD pada tahun 2000. 

Perusahaan dan pemerintah Jepang berkolaborasi untuk mencapai skala ekonomi raksasa dan berintegrasi dengan ketat dalam transportasi dan pengolahan bahan mentah. Apa yang dimulai pada tahun 1954 sebagai strategi untuk menyelesaikan masalah ekonomi mendasar di Jepang, justru kemudian membuat Jepang mendominasi perdagangan pada tahun 1970 an.

Aksi pemerintah Jepang yang berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan dan sektor industri adalah faktor yang krusial dalam mengembangkan dan mengaplikasikan strategi ekonominya. Kunci utama strategi ini adalah MIDA (Maritime Industrial Development Areas) yang dibangun pada lahan yang direklamasi oleh pemerintah Jepang. 

MIDA adalah gabungan antara fasilitas pelabuhan untuk mengimpor bahan mentah dan mengekspor produk-produk hasil industri dengan pabrik baja dan konsumen-konsumen utamanya yaitu pabrik kapal dan otomotif. 

Pelabuhan laut dalam MIDA memungkinkan bagi kapal-kapal yang lebih besar (yang kadang dibangun oleh pabrik kapal yang berdekatan yang dimiliki oleh grup perusahaan yang sama), untuk mengimpor bahan mentah dengan biaya yang murah ke pabrik-pabrik pengolah baja yang lebih besar dari pabrik baja yang terdapat di Amerika dan Eropa. 

Pabrik-pabrik Jepang tersebut disubsidi oleh pemerintah Jepang, dan menggunakan teknologi terbaru untuk memperoduksi industri baja yang terbesar, termurah, terpadu dan paling kompetitif di dunia. 

Elemen penting lainnya yang mempengaruhi loncatan ekonomi Jepang adalah penciptaan periferi bahan mentah, yang terutama di Australia, Brazilia dan Kanada untuk memasok industri-industri Jepang yang tumbuh dengan sangat cepat. 

Pertambangan biji besi dan batu bara di ketiga negara tersebut telah secara tidak langsung mengekstraksi subsidi sebesar puluhan miliar dari strategi penyediaan bahan mentah yang dijalankan, penurunan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan Jepang yang bergerak di banyak industri yang kemudian mendrorong Jepang menjaga negara yang mendominasi perdagangan otomotif, kapal, barang-barang elektronik, baja dan industri lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun