Seumur hidup baru kali ini melaksanakan sholat idul Fitri dengan jamaah yang terbatas. Hanya warga gang di perumahan kami yang hanya beberapa keluarga.
Namun demikian tak mengurangi kekhusyukkan dalam menjalankanya.
Jalan gang ini seperti menjadi saksi bagi sebuah peristiwa besar tahun ini.biasanya sholat Idul Fitri digelar di tanah lapang yang luas, tapi karena pandemi, sholat idul Fitri digelar di tempat yang terbatas dengan jamaah yang terbatas pula.
Sebagaiman saran dari pemerintah, sholat dengan jamaah yang terbatas harus dilakukan dengan rekaat yang dipersingkat dan khutbah yang dipersingkat.
Alhamdulillah sholat idul Fitri selesai dalam waktu 15 menit. Setelah itu jamaah saling menjaga jarak dan menikmati teh hangat bersama .
Beberapa saat kemudian jalanan mulai ramai , meskipun pemerintah sudah membuat imbauan agar masyarakat tidak saling mengunjungi ternyata tak mengurangi semangat mereka dalam bersilaturahmi.
Rombongan-rombongan mulai berdatangan ke rumah-rumah warga untuk saling bermaafan.
Keluarga-keluarga di perumahan kami memang semua berada di rumah, tapi tetap tak bisa mencegah orang untuk datang bersilaturahmi.
Sebab tradisi bersilaturahmi di bulan lebaran sudah berurat akar dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan tidak bisa dicegah begitu saja.
Hari ini semua toko dan warung di wilayah kami hampir semua tutup, kecuali minimarket, yang sepertinya tetap buka di hari lebaran.
Dan kegiatan mobilitas semacam ini tidak akan bisa dihentikan atau dicegah sampai tiba momen "lebaran kupat" minggu depan.
