Di halaman rumah, yang juga merupakan sis area jalan ber-paving di perumahan yang saya tempati,  ada sepetak tanah dengan ukuran 1/2 X 3 meter yang  oleh istri saya dijadikan kebun sayuran mini.Â
Beberapa waktu lalu istri saya menanam berbagai sayuran dengan sistem  tumpang sari.  Pohon cabai, kacang tanah,  kacang panjang,  melon, semangka, ketimun,  bayam, pare, kemangi, kencur, Laos, kunir, serai, dan beberapa jenis bunga.Â
Tak banyak memang,  tapi  keberadaan kebun sayur mini  ini, memberi manfaat lebih  kepada para tetangga atau orang yang lewat di perumahan kami.Â
Bahkan di tahun 2018 saat harga cabai melambung sampai 120.000/kg, kebun kami menjadi salah satu tempat favorit sebagai singgahan. Terutama mereka yang  membutuhkan sekedar bumbu dapur untuk memasak.Â
Tapi,  sejak virus corona merebak di Indonesia awal Mater lalu, tanaman kami seperti ikut merasakan kesedihan yang  dalam. Meskipun musim hujan dan sudah kami beri pupuk seperlunya, tanaman kami seperti tak bergairah untuk tumbuh.Â
Pohon cabai yang biasanya tumbuh subur dengan buah yang  lebat,  daunnya melinting  dan mengkerut.Â
Bahkan buah pisang yang  biasanya tumbuh dengan buah yang besar-besar,  ujungnya menghitam busuk entah karena apa.Â