Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Skeptisisme dan Penolakan Jenazah Covid-19

11 April 2020   00:46 Diperbarui: 15 April 2020   19:35 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto  perawat korban corona/ sumber WAG

Skeptisisme adalah ketidakpercayaan atau keraguan seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

Merujuk pada sebuah dalil bahwa segala sesuatu itu meragukan dan dibutuhkan pengetahuan untuk membuktikan sebuah kebenaran sehingga sinkron dengan rasionalitas pada umumnya.

Keraguan seperti menjadi  syarat mutlak bagi pengetahuan,  sebab sebuah objektifitas perlu upaya pembuktian secara faktual yang  berujung pada sebuah kegemilangan.

Saat anda dikabari di suatu tempat ada sebuah  warung kuliner yang  menarik dan menyediakan menu yang  sedap,  maka sikap skeptisisme ini akan muncul secara spontan,  dan tidak akan hilang sebelum anda membuktikan.

Keraguan akan sebuah informasi seringkali menimbulkan sikap skeptis yang  akut sehingga diwujudkan dalam bentuk aksi secara empiris untuk mengesahkan keraguannya.

Jenasah perawat di Semarang korban covid-19,  yang  proses pemakamannya ditolak oleh  warga kemarin (kamis 9/4/72), adalah bukti  bahwa  informasi yang  kurang  memadahi sering  menimbulkan sikap skeptis.

Padahal sikap semacam ini sebenarnya tidak perlu muncul bila RT dan warga mau menyimak secara benar tentang protokol  penanganan jenasah corona.

Memang kita tidak bisa menyalahkan sikap skeptis pada seseorang,  sebab sebuah informasi yang  tidak benar tentang  masalah yang  harusnya bisa dipahami secara menyeluruh,  akan mampu  membuat seseorang berubah paradigma berfikirnya.

Keterbatasan berfikir dan minimnya informasi, terkadang bisa menjadi pemicu sebuah gerakan yang  sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai sosial dan agama.  

Bukan saja orang biasa,  orang yang  memiliki pengetahuan secara memadahi pun bisa juga terjebak dalam cara berfikir skeptis yang menyesatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun