Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Terburu-buru Menghakimi Anak

20 Februari 2020   11:05 Diperbarui: 20 Februari 2020   11:17 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini,  hujan rintik-rintik.  Lapak para pedagang kaki lima  tempat kami mangkal sepi pembeli.  Nyaris tak ada orang lewat. Padahal biasanya ramai kalau malam hari.

Lalu seorang gadis cantik mendekat di balik jas hujannya. Kaca mata minusnya menyamarkan wajahnya. Saya tak memperhatikannya dengan seksama kalau saja gadis ini tak duluan menyapa.

"Saya Vira pak,  anaknya pak Bowo", katanya ramah.  

Saya baru mengingatnya,  gadis kecil yang  dulu suka dibentak-bentak oleh orang tuaya. Otaknya  seperti tidak jalan.  Bahkan  soal matematika dengan perkalian terendah pun tak mampu dipikirnya.

Ayah ibunya sampai bingung setengah mati. Guru les diundang ke rumah,  bahkan Vira kecil juga dimasukkan ke lembaga les private  yang  cukup ternama,  dengan biaya tidak murah.

Tapi itu juga tidak mengubah apapun. Sejak kelas I sampai kelas III SD,  Vira berada di peringkat paling bontot di urutan ke 37 murid dalam satu kelas.  Bahkan ia membaca abjad saja masih sangat terbata-bata.  

Pak Bowo ayah Vira adalah teman akrab saya,  beliau sampai meminta tolong saya agar Vira diruqyah dikira kemasukan jin sehingga tidak bisa memahami pelajaran.

Tapi saat duduk  di kelas IV SD,  keajaiban terjadi pada Vira,  catur wulan pertama Vira menduduki ranking II di kelasnya.  Menggeser 35 anak di atasnya,  dan nilainya hanya selisih sedikit dengan peringkat pertama.

Prestasi Vira berjalan sampai kelas VI dan menduduki peringkat utama dari seluruh peserta ujian di kelasnya.

Konon ia bisa masuk sekolah bangku SMP  Favorit,  dan lulus dengan peringkat yang sangat memuaskan.
Bahkan saat SMA ia memilih jurusan Fisika.

Setelah itu saya tak mendengar lagi kabar Vira,  terlebih  rumahnya sedikit jauh dari tempat tinggal saya,  karena Pak Bowo pindah lokasi meskipun di perumahan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun