Hal apapun yang  dibahas dan berkaitan dengan urusan seks memang asyik dinikmati, terlepas persoalan itu berkaitan dengan moral,  etika atau sebangsanya.
Terlebih  dunia kembali terbelalak dengan apa yang  ada di Indonesia tentang video unggahan YouTube yang  menyoroti kasus kawin kontrak di puncak Bogor. Â
Meskipun fenomena ini terjadi sudah lama, tapi baru kali ini aparat keamanan melakukan penindakan.
Meskipun sebenarnya tabu,  persoalan seks merupakan hal yang  menarik bila dilihat semua sisinya. Pelaku,  korban,  kejadian,  bahkan tempat terjadinya.
Terlebih  seks adalah sebuah bisnis yang  menggiurkan bagi para pelakunya. Â
Tahun 1980-an merupakan masa keemasan bagi fim erotis Indonesia. Banyak judul film yang  menggambarkan adegan syur secara gamblang. Dan waktu itu siapapun boleh menonton tanpa batas usia. Â
Banyak judul film bernuansa erotis mengeruk  keuntungan besar.  Para pengusaha bioskop bahkan memasang poster menantang dan terang-terangan.
Tahun 80-an juga belum ada CD jadi orang-orang menonton film syur dengan kaset pita seluloid.  Dan yang punya player kaset ini hanya orang-orang  tertentu.
Selain ini ada juga buku stensilan Any Arrow yang legendaris. Kisah-kisah seksual digambarkan  secara vulgar dalam stensilan ini.
Selain Any Arrow, Â ada novel bertema seksual yang beredar tahun 80-an yaitu Novel tentang agen rahasia Nick Carter yang novelnya sangat laris di pasaran.