Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orangtua Tetap Menjadi Benteng Terbaik bagi Para Remaja

16 Februari 2020   18:48 Diperbarui: 16 Februari 2020   18:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak kejadian miris dan mengundang keprihatinan dari perilaku orang-orang di dunia pendidikan yang menjadi berita setiap hari. Kita seakan dipaksa menerima kenyataan pahit,  inilah yang  sedang terjadi.

Ini loh realitanya,  kalian mau apa?

Guru yang  seharusnya menjadi role mode malah berkelahi di depan kelas.  Murid yang  seharusnya menjadi pribadi yang  tunduk sebagai agen masa depan malah larut dalam dunia gengster penuh kekerasan dan ketidaksopanan.

Prihatin,  miris, apakah itu akan merubah keadaan?  Tentu saja tidak.  Sebab untuk menata system kehidupan lebih baik, dibutuhkan kesadaran kolektif semua pihak agar terbangun system yang  kokoh dan berkesinambungan.

Salah satu pihak yang paling berpengaruh dalam perilaku anak adalah keluarga.  Ayah ibu dan saudara-saudara.  Saat di rumah ia menemukan rasa bahagia dan terlindungi di rumah mereka sendiri,  seorang anak tidak akan mencari kebahagiaan di luar. Ia akan mencukupkan dirinya dalam sebuah system penghargaan yang ada dalam sebuah keluarga.

Hari ini,  anak-anak  telah kehilangan model, sehingga mereka tidak lagi memiliki contoh perilaku.

Orang tua terlalu abai untuk terus mengawasi kegiatan anak-anak mereka di luar. Mereka terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri agar bisa tampil bertanggung jawab sebagai orang tua,  dengan alasan bekerja mencari uang untuk kebutuhan keluarga.

Lihatlah yang terjadi,  anak-anak yang  mengalami masalah di jalanan adalah anak-anak yang lepas dari pengawasan orang tua.  Bisa jadi orang tua mereka berpisah,  atau hidup mereka penuh dengan pertengkaran.  Sehingga anak tak betah di rumah.

Ada pula yang  hidup dengan perlakuan kelewat manja.  Sehingga toleransi Yang diberikan sebagai ungkapan kasih sayang diselewengkan dengan kegiatan yang  merugikan.

Guru? Tentu saja mereka tidak bisa disalahkan.  Mereka hanya bisa mengawasi di saat jam pelajaran,  setelah itu anak-anak akan menikmati kebebasan.

Mendidik anak-anak agar menjadi pribadi-pribadi unggul dan bertanggung jawab bukan hanya peran guru,  orang tua,  dan lingkungan.  Tapi itu tanggung jawab semua fihak termasuk aparat pemerintahan yang  menciptakan regulasi agar anak-anak terhindar dari kenakalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun