Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terkadang Saya Sangat Membenci Kalender

29 Desember 2019   11:36 Diperbarui: 29 Desember 2019   11:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaran kertas lebar  berisi 12 lembar atau kadang 6 lembar atau kadang hanya selembar itu membuat nyaliku ciut hari.

Hari ini adalah hari H tanggal saya harus membayar tanggungan bulanan yang harus diselesaikan. Bayar listrik, bayar PDAM, bayar bulanan RT, belanja bulanan. Dan keperluan bulanan yang lain yang menjadi  beban hidup saya.

Lembaran kertas yang remeh itu terkadang menipu saya dengan harapan yang terlalu muluk, hingga saya harus rela terjerumus. Terjebak dalam permainan waktu dan bebannya  menohok sampai ke ulu hati. Apalagi kalau kondisi keuangan sedang tidak sinkron dengan dompet.

Perputaran waktu yang terus dihitung secara cermat oleh alat yang bernama kalender, membuat mobilitas manusia makin agresif.
Pergerakan dan  perputaran waktu yang cepat membuat manusia saling tindih kepentingan.

Masa Bhakti anggota DPR-MPR sekaligus mengakhiri kepemimpinan periode presidensial menjadi menjadi momen yang menurut saya paling menakutkan dalam catatan sejarah hidup saya di tahun 2019.

Bagaimana tidak? Hanya karena panutan massa yang berbeda saya kehilangan banyak teman. Satu-persatu teman pergi meninggalkan relasi hubungan yang sekian lama tersambung erat. Blokir WA, blokir FB, dan sikap tak acuh saat bertemu muka, adalah bagian dari resiko yang harus saya tanggung.

Perjalanan waktu memang tak bisa dicegah. Seiring dengan perputaran jam pada asnya linear dengan perputaran bumi  yang menunjukkan pergantian siang dan malam, satu persatu momen kekanak-kanakan harus ditinggal.

Tahun 2020 hampir menjelang dalam beberapa hari ini. Detik-detik pergantian tahun sudah ditunggu oleh manusia dari berbagai belahan dunia dan niat  memeriahkannya dengan berbagai acara.

Diusia saya yang hampir setengah abad, perubahan fisik sudah mulai tampak. Kulit yang mengeriput, gigi yang mulai tanggal, mata yang sudah mulai samar-samar, dan tenaga yang mulai melemah. Menandakan bahwa saya sudah tua.

Dunia digital yang datang di waktu-waktu terakhir saya ini mungkin sebentar lagi tidak akan terjamah oleh indera, karena kurangnya resoponbilitas. Dan keadaan ini saya yakin akan semakin memburuk dengan bertambahnya umur saya.

Sobekan kalender yang setiap bulan teronggok di tong sampah, seakan menyisakan cerita, bahwa dalam perjalanannya sampai ia disobek dan dicampakkan telah berhasil merekam detail peradaban manusia hingga akhir hidupnya.
Dan sang Kalender pun tertawa dengan penuh kemenangan.

Terkadang saya sangat benci dengan kalender.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun