Jepara  25 november 2020
  Kabupaten jepara merupakan sebuah kota diujung pesisir pulau jawa bagian utara dengan masyarakat yang kompleks latarbelakang pendidikan, agama, budaya, dan mata pencaharian.Â
  Sebagai kota semi industri yang boleh dibilang sangat cepat dalam peralihanya dari masyarakat agraris dan kerajinan meubel menjadi masyarakat industri, banyak menyisakan masalah masalah kemasyarakatan yang ada.Â
  Divabel salah satu komponen bangsa yang harus juga bisa menikmati kemajuan perekonomian jepara, banyak yang luput dari perhatian kita , disamping keberadaannya yang belum terdata dengan baik di dinas kependudukan kabupaten maupun terdata di desa.Â
  Bagaimana menujukkan keberadaan divabel dan eksistensinya di mata pemerintah tidak mudah , salah satu cara adalah dengan mengkoordinasikan diri dalam wadah organisasi  dan melakukan pemberdayaan diri.
  Muhammad Zulihan salah satu penyandang tuna daksa dari Troso ini , mulai mengenal dunia organisasi kemasyarakatan sejak tahun 2002 silam, yang direktur oleh Ahmadun salah satu penggerak  Forum Warga dari program civil society yang dijalankan  Lakpesdam pcnu jepara.  Dari persinggungannya dengan Lakpesdam pcnu jepara ini menjadikan M Zulihan menjadi pribadi yang sangat matang baik dalam berorganisasi maupun pemberdayaan sesama penyandang disabilitas. Â
  Dari dua sosok yang terus kompak saling bahu membahu ini, telah banyak langkah yang memberi manfaat secara langsung bagi penyandang disabilitas baik mengaksistensi dari program pemerintah maupun suwadaya dalam memberdayakan kelompok divabel.Â
Salah satunya adalah pembentukan kelompok usaha bagi penyandang disabilitas yakni kelompok usaha kartini lentera Jepara, yang kemarin mendapatkan program KTM dari kementerian tenaga kerja. Â