Mohon tunggu...
Ulul Azmi
Ulul Azmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Maluku

1 Mei 2018   13:20 Diperbarui: 1 Mei 2018   13:30 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2017. Sebelum membahas IPM Provinsi Maluku ada baiknya kita mengenal konsep IPM terlebih dahulu. Apakah IPM itu?

Menurut BPS, IPM merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia utamanya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan standard hidup layak. Definisi tersebut seharusnya sudah begitu sederhana dan mudah dipahami. Dengan kata lain asal manusia hidup sehat, berpendidikan tinggi, dan tercukupinya kebutuhan sehari-hari dapat dikatakan  ia telah "dibangun" sebagaimana manusia semestinya. Selain mengukur keberhasilan pembangunan, IPM juga digunakan utuk menentukan level pembangunan suatu wilayah serta sebagai alat ukur kinerja pemerintah terhadap masyarakatnya.

Perhitungan IPM yang dilakukan BPS mengacu pada perhitungan United Nations Development Programme (UNDP) yang juga digunakan dasar perhitungan oleh negara lainnya. IPM dibentuk dari tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang (kesehatan), pengetahuan/pendidikan, dan standard hidup layak.

Dimensi kesehatan digambarkan melalui data Angka Harapan Hidup saat lahir, yaitu angka yang diharapkan seorang bayi yang baru lahir untuk bertahan hidup. Misalnya diperoleh Angka Harapan Hidup saat lahir di suatu wilayah sebesar 68, maka diharapkan bayi yang lahir di wilayah tersebut akan mampu hidup hingga usia 68 tahun. Semakin tinggi Angka Harapan Hidup semakin menunjukkan kualitas kesehatan yang baik.

Dimensi pengetahuan digambarkan melalui idikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah merupakan rata-rata lamanya penduduk 25 tahun ke atas yang telah atau sedang menjalani pendidikan formal. Sementara Harapan Lama Sekolah yaitu lamanya sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7 tahun) di masa mendatang. 

Pada tahun 2017 Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah di Indonesia sebesar 8,10 dan 12,85. Artinya, rata-rata penduduk Indonesia usia 25 tahun ke atas bersekolah selama 8,10 tahun, atau telah menyelesaikan pendidikan hingga kelas IX. Sementara anak usia 7 tahun memiliki harapan untuk bersekolah hingga 12,85 tahun, dengan kata lain bisa menyelesaikan pendidikan hingga level SMA atau D1. Sedangkan dimensi hidup layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita dan daya beli masyarakat Indonesia.

Ketiga dimensi diatas dihitung untuk menghasilkan indeks kesehatan, indeks pendidikan, dan indeks pengeluaran yang selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan rata-rata geometrik untuk memperoleh angka IPM. Rumit bukan angka IPM diperoleh? Namun fokus kita bukan terletak pada perhitungan IPM, melainkan pencapaian IPM di Indonesia tahun 2010-2017, khususnya Provinsi Maluku.

IPM Provinsi Maluku

Berdasarkan rilis Berita Resmi Statistik pada tanggal 16 April 2018, secara keseluruhan IPM Indonesia tahun 2017 meningkat menjadi 70,81 (tahun 2016 = 70,18). Sementara IPM Provinsi Maluku meski naik, nilainya masih di bawah rata-rata IPM nasional. Pada tahun 2017, Provinsi Maluku memperoleh pencapaian IPM sebesar 68,19. 

Angka tersebut naik dari tahun 2016 sebesar 67,6 dan tahun 2015 67,05 dan menempatkan Maluku di urutan 25 dari 34 provinsi. Bahkan selama 8 tahun terakhir IPM Maluku terus mengalami peningkatan. Sementara provinsi dengan IPM tertinggi yaitu DKI Jakarta (80,06) dan terendah yaitu Provinsi Papua (59,09).

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa IPM Provinsi Maluku selalu di bawah rata-rata IPM Indonesia. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemprov Maluku untuk terus mempertahankan peningkatan IPM Provinsi Maluku bahkan hingga melampaui IPM nasional. Kebijakan-kebijakan strategis diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup layak. Hal ini harus terus diupayakan oleh Pemprov Maluku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun