Mohon tunggu...
Maskolis
Maskolis Mohon Tunggu... -

Nggak ada bakat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kawin Silang Bekantan Dengan Onta

5 September 2011   14:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang profesor biologi yang ahli dalam hal rekayasa genetika, namanya Wepe. Karena kesibukannya melakukan penelitian dunia satwa hingga umurnya sudah hampir 50 tahun dia belum juga mempunyai pendamping. Sudah banyak species baru yang dia ciptakan, karena prestasinya yang luar biasa, sang profesor sempat mendapatkan nobel ketika berhasil menciptakan species baru hasil kawin silang antara bekantan dan onta.

Sebenarnya kejadian terciptanya species baru itu tanpa dia sengaja, hal ini terjadi karena keteledoran sang profesor. Ceritanya begini, Profesor Wepe ini selain terkenal dengan ahli rekayasa genetika, dalam kesehariannya dia juga berprofesi sebagai dokter hewan. Untuk menemani hari-harinya yang sepi, profesor juga mempunyai dua ekor hewan piaran bekantan Otan dan Otin yang selalu menemani si profesor kemanapun pergi. Bekantan itu dulunya diambil waktu masih bayi dari pedalaman Kalimantan. Waktu bertugas di pedalaman Kalimantan Profesor Wepe menemukan dua ekor bayi bekantan jantan dan bentina yang terluka parah, akhirnya dia membawanya ke rumah dan merawat hingga kini dewasa.

Pada suatu hari seorang bandar minyak dari Arab datang membawa ontanya yang terkena penyakit. “Prof, onta ane ini sudah satu minggu tidak mau makan. Bisakah ente menolongnya.” Si bandar minyak dari Arab mengawali pembicaraan.

“Baiklah saya akan mencoba untuk menolongnya, tapi onta anda harus menginap paling tidak satu minggu disini.” Jawab Profesor Wepe.

“Ya kalau memang itu untuk kesembuhan hewan kesayangan ane ini, nggak masalah Prof.” sahut bandar minyak.

Kemudian profesor Wepe mulai mendiagnosa penyakit yang sedang dialami onta si bandar minyak, karena hari sudah gelap dia memutuskan untuk melanjutkannya besok. Kemudian onta tersebut dimasukkan ke kandang di sebelah kandang Otan (bekantan jantan) milik si profesor. Sedangkan Otin si bekantan betina ditempatkan pada kandang yang berlainan dengan Otan.

Malam tiba dan profesor Wepe bersiap diri untuk beristirahat tidur di kamar. Tepat tengah malam terjadi kegaduhan di kandang Onta, profesor terbangun dan menuju tempat terjadinya kegaduhan, Betapa kagetnya sang profesor ketika sampai di kandang onta, dia melihat si Otan bekantan jantan peliharaannya sedang memadu kasih dengan onta milik bandar minyak. Profesor Wepe membiarkan saja hal ini terjadi, dia berpikir mungkin akan muncul species baru tanpa harus menyuntikkan sperma seperti yang selama ini dia lakukan. Kemudian profesor mengambil kursi dan duduk menikmati pemandangan langka ini....... SENSOR.

[caption id="attachment_132998" align="aligncenter" width="282" caption="Profesor Wepe Mupeng"][/caption]

Tapi profesor Wepe tidak tahan juga melihat adegan mesum kedua species yang berbeda jenis ini, dia seorang lelaki normal yang juga masih mempunyai libido layaknya laki-laki tulen. Profesor Wepe terangsang dan dia bingung bagaimana cara memuaskan hasratnya ini. Dia kemudian mencari sabun dan botol, tapi tidak menemukan juga. Akhirnya dia memutuskan untuk menuju ke kandang Otin, bekantan betina kesayangannya. Sesampai di kandang Otin, si profesor tanpa panjang lebar langsung menubruk Otin dan terjadilah kejadian mesum kedua pada malam hari itu...... SENSOR.

Lima tahun telah berlalu sejak peristiwa aneh pada malam itu tanpa ada satu orang pun yang tahu. Bandar minyak dari Arab kembali menemui profesor Wepe, kali ini dia membawa seekor hewan aneh. “Prof, 5 tahun yang lalu ketika ane bawa onta itu pulang ke rumah. Onta itu ternyata hamil. Ane senang sekali, tapi begitu melahirkan, anak-anak onta itu kok tidak seperti ibunya ya?” bandar minyak bertanya.

“Lho tidak seperti ibunya? Maksudnya?” jawab Profesor Wepe heran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun