Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Quick Count Sempat Bikin Limbung Pendukung Prabowo!

24 April 2019   11:18 Diperbarui: 24 April 2019   11:35 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tidak dapat dipungkiri, bahwa animo masyarakat untuk mengikuti Pilpres 2019 ini luar biasa. Suasana cerah, seolah mendorong orang untuk datang ke TPS. Sambil berbondong dengan mengenakan pakaian berwarna-warni, para pemilih seakan ingin menunjukkan sesuatu pada Pilpres kali ini. Mereka seakan bersuka cita dalam pelaksanaan Pilpres seperti sedang berhari raya, seperti anjuran Prabowo. Sungguh pemandangan yang luar biasa.

Dari obrolan yang muncul, sering terdengar bahwa, bagi mereka, untuk memilih Caleg dari parpol itu sulit. Terlalu banyak dan sedikit yang mereka kenal, bahkan ketahui. 

Namun mereka rela antri lama, untuk mendapat panggilan di ruang tunggu, untuk boleh masuk ke ruangan pemilihan. Mereka pun masih harus antri lagi untuk mendapatkan berkas, baru kemudian bisa melakukan proses pencoblosan. Lima berkas harus mereka buka satu demi satu. Tentu saja hal itu membuat waktu pencoblosan menjadi lama, yang pada gilirannya antrian di ruang tunggu pun, masih ramai hingga menjelang waktu habis.  

Geliat masyarakat untuk mengikuti Pilpres seakan seiring dengan motivasi tinggi untuk berjuang mendorong perubahan situasi yang terjadi saat ini. Pakaian warna warni yang mereka kenakan dapat menjadi salah satu indikasi.

Namun semua itu terhempas dan kandas, begitu muncul hasil QC yang memenangkan paslon 01.

Post truth yang berhasil gilang gemilang di beberapa negara, muncul sebagai fenomena yang menghentakkan nalar publik tanah air. Bisa jadi pendukung paslon 01 pun mungkin ada yang terkejut. Semangat dan motivasi tinggi netizen yang dulu gencar mendukung Prabowo di medsos, layu mendadak.

Bagi para pendukung akal, homo homini lupus, post truth merupakan upaya mendorong masyarakat mempercayai kebenaran emosional, bukan kebenaran obyektif. Post truth merupakan salah satu bentuk daya gempur terhadap keinginan berjalannya akal sehat.

Harus diakui QC sempat mampu membuat limbung para pendukung Prabowo. 

Namun hal itu tidak berlangsung lama. Begitu Prabowo mengklaim kemenangan dengan data dari 310.000 TPS dari 800an ribu TPS yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Setelah klaim kemenangan Prabowo, maka sedikit demi sedikit para pendukung Prabowo bangkit, dan mulai penuh percaya diri.

Fans Prabowo saling kontak dan bahu membahu mengawal Pemilu. QC dengan sampel 2000-4000 TPS dijadikan dasar sebagai salah satu hal untuk meragukan hasil QC. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun