Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola

"City, The Lord of the Ring Team!"

18 Desember 2018   13:17 Diperbarui: 18 Desember 2018   13:40 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber; https://gilabola.com/internasional/pep-guardiola-tegaskan-manchester-city-tak-remehkan-piala-liga/

Pep Guardiola boleh bangga dan sempat bilang, bahwa kariernya di City membuat Pep Guardiola semakin matang. Memang begitu di City, Pep Guardiola untuk pertama kali dalam kariernya di musim pertama menangani klub, gagal meraih Juara Liga Domestik.

Di La Liga, musim pertama Pep Guardiola menangani Barca langsung berhasil meraih Juara La Liga. Begitu juga di Bundesliga, Pep Guardiola pada musim pertama menangani Bayern, langsung sukses meraih Juara Bundesliga.

Namun tidak demikian di City, pada musim pertama Pep Guardiola di Liga Primer Inggris, Pep Guardiola gagal membawa City meraih asa Juara Liga Primer Inggris. Pep Guardiola juga gagal untuk pertama kalinya membawa sebuah Tim melaju di Liga Champions.

Pep Guardiola dua kali membawa Barca menjadi Juara Liga Champions. Pep Guardiola juga selalu membawa Bayern menjadi semifinalis Liga Champions. Namun Pep Guardiola gagal membawa City melaju di Liga Champions.

Pep Guardiola baru berhasil membawa City meraih Juara Liga Primer Inggris setelah musim keduanya di City. Itu pun Pep Guardiola membuang jauh jauh sifat "kopig", yang tidak pernah mau berpikir keras untuk mempunyai pertahanan yang kuat. Bagi Pep Guardiola cara bertahan yang paling baik adalah dengan menyerang. Tiki Taka yang diperagakan klub klub asuhan Pep Guardiola terkenal dengan klub klub sepak bola menyerang. 

Kelemahan Pep Guardiola kurang memperhatikan pertahanan mulai diperbaiki di City pada musim ke dua Pep Guardiola. City menjadi sebuah Tim yang mempesona. Bukan tanpa sebab kalau Pep Guardiola sempat menyebut City merupakan Tim yang membuatnya lebih matang. 

Namun di luar itu semua, para punggawa City merupakan pasukan yang mirip dengan pahlawan pahlawan pada film Lord of the Ring. Skuad City pada umumnya relatif kecil dan pendek pendek. Coba kita perhatikan Debruyne, Jesus, Aquero, Silva, Sterling, Gundogan, Sane, Mahrez, Kyle Walker, Laporte, Fabinho. 

Seperti halnya Messi, Xavi dan Iniesta sewaktu Pep Guardiola di Barca. Pep Guardiola membutuhkan skuad Lord of the Ring untuk memainkan irama Tiki Taka. 

Hal itulah yang kemudian diantisipasi oleh Mou ketika di MU. Mou merekrut Pogba, Lukaku, Rashford, Linggard, Martial, Sanchez, Feliani, untuk memainkan bola bola atas jika mendapat bola mati, atau sepak pojok. Kebangkitan MU dapat dilihat dari sepak terjang punggawa MU yang tinggi besar dan garang. 

Namun nampaknya skuad Lord of the Ring City masih dominan. Bahkan tidak lama lagi irama Tiki Taka City itu, akan menghampiri LC di King Power Stadium, pada perempat final Qarabao Cup. Apakah misi Lord of the Ring akan berhasil membawa City lolos ke semifinal Qarabao Cup dengan mengalahkan LC di kandangnya. 

Tentu bukan pekeejaan yang mudah mengalahkan LC di King Power Stadium, namun City akan tampil dengan Tim Liga Primer Inggris yang mengalahkan Everton. Mari kita saksikan irama Tiki Taka dari City: the Lord of Ring Team.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun