Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

City Tak Ingin Jumawa di Liga Champions

15 Oktober 2018   12:09 Diperbarui: 15 Oktober 2018   12:23 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://m.detik.com/

Selain Juventus, PSG dan Liverpool, City juga dianggap berpeluang besar untuk meraih gelar Juara Liga Champions musim ini. Prestasi City musim lalu di Liga Primer Inggris yang fenomenal telah membuat banyak orang menjagokan City untuk dapat menjadi Juara Liga Champions. City pada musim lalu hanya dianggap kurang beruntung karena gagal dihadang Liverpool di perempat final Liga Champions. Tentu pada musim ini City akan berpeluang besar untuk memperbaiki performanya guna memperoleh hasil optimal di Liga Champions. 

Namun Pep Guardiola justru menganggap City belum punya sejarah untuk menjadi Juara di Liga Champions. Padahal tujuan City merekrut Pep Guardiola salah satunya adalah ingin City dapat meraih gelar Juara Liga Champions. City sempat menikmati Juara Liga Primer Inggris baik di saat Macini mau pun Pellegrini menjadi manajer City. Namun City belum pernah dapat meraih prestasi di Liga Champions. Pellegrini di akhir masa jabatannya sebagai manajer City, hanya sampai membawa City ke semifinal Liga Champions. City berharap pengalaman Pep Guardiola ketika berhasil membawa Barca meraih Juara Liga Champions 2 (dua) kali, dapat dibawa ke City. Untuk maksud dan tujuan itulah City berani ambil resiko mengambil Pep Guardiola, begitu Pep Guardiola menyatakan tidak ingin memperpanjang kontraknya dengan Bayern.

Begitu Pep Guardiola pindah ke Liga Primer Inggris dari Bundesliga, setelah resmi menjadi manajer City, meninggalkan Bayern, maka Liga Primer Inggris pun dispekulasikan akan semakin ramai. Tidak dapat dipungkiri, bahwa ada semacam aroma perseteruan antara Pep Guardiola dengan Mou sejak mereka berdua berkarier di La Liga. Mou pernah membuat repot Pep Guardiola ketika di La Liga. Mou sebagai manajer Madrid berhasil mematahkan dominasi Barca dengan Pep Guardiola manajernya. Prestasi Pep Guardiola di Barca yang gilang gemilang meninggalkan duka, ketika Pep Guardiola memutuskan untuk mundur dari Barca. MU seolah tidak ingin melepaskan kesempatan untuk bangkit, ketika City, tetangganya yang berisik, merekrut Pep Guardiola sebagai manajer, MU pun merekrut Mou sebagai manajer setelah dipecat Chelsea untuk ke dua kalinya. Situasi dan kondisi seperti itu, aroma persaingan antara Mou dan Pep Guardiola, waktu itu diprediksi akan meramaikan atmofer Liga Primer Inggris, pada musim 2016-2017.

Namun ternyata pada musim pertama Pep Guardiola di Liga Primer Inggris, justru Conte yang berhasil membawa Chelsea menjadi Juara Liga Primer Inggris. Pada awal-awal musim ketika City sempat menempati puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris, sehingga membuat Mou termangu, Pep Guardiola memang sempat menganggap Liga Primer Inggris sebagai Liga yang tidak sulit. Namun tidak begti lama kemudian City tersandung dan terus menerus sering tidak mendapat poin penuh. Conte dengan Chelsea melambung, karena Chelsea dapat fokus pada liga domestik, Chelsea tidak ikut pada ajang Liga Champions.

Pep Guardiola juga sempat menganggap berpengalaman di Liga Champions, sehingga banyak orang berharap City dapat lebih menonjol di Liga Champions. Namun nasib buruk masih menimpa City, Pep Guardiola harus menelan pil pahit ketika mendapat pukulan telak dari AS Monaco yang masih diperkuat Mbappe yang begitu dinamis. Pada musim pertama dengan City, prestasi Pep Guardiola dengan City di Liga Champions bahkan lebih buruk dari pada, saat Pep Guardiola di Bayern. Di Bayern, Pep Guardiola juga gagal membawa Bayern menjuarai Liga Champions. Namun Pep Guardiola selalu berhasil membawa Bayern ke semifinal. Sekali Bayern gagal melewati Barca dengan selisih gol tandang, begitu juga untuk ke dua kali Bayern harus tertahan sampai di semi final oleh Atletico, dengan selisih gol tandang juga.    

Musim lalu adalah musim yang sangat luar biasa Pep Guardiola dengan City. Namun Pep Guardiola juga harus kembali menelan pil pahit ketika harus kalah dengan Liverpool di Liga Champions baik di laga tandang mau pun laga kandang. Pep Guardiola yang sempat emosi pada laga City menjamu Liverpool, sampai terkena hukuman tidak dapat mendapingi City di pinggir lapangan. City bahkan harus masih menerima hukuman untuk tidak dapat didampingi Pep Guardiola pada saat berlaga dengan Lyon di Liga Champions musim ini. 

Barangkali hal itu menjadi pelajaran berharga bagi Pep Guardiola, dengan mengungkapkan secara verbal bahwa City belum mempunyai sejarah di Liga Champions. Pep Guardiola juga pernah mengatakan City belum sekelas Barca dan klub klub besar lainnya untuk dapat tampil kuat di Liga Champions. Namun Pep Guardiola sejak menangani City di Liga Primer Inggris sudah tidak "koppig" lagi. Pep Guardiola mau belajar untuk memperbaiki diri. Tampil primanya City di Liga Primer Inggris musim lalu dengan berhasil meraih Juara, merupakan bukti Pep Guardiola sudah tidak "koppig" mau main menyerang terus sehingga lupa memperkuat pertahanan. Laga City bertandang ke Anfield, kandang Liverpool juga memberikan gambaran bahwa Pep Guardiola sudah tidak "koppig" lagi. 

Ungkapan City belum mempunyai sejarah di Liga Champions dapat dibaca sebagai City justru ingin menciptakan sejarah. Dengan menurunnya performa Madrid, setelah Zidane dan Ronaldo tidak lagi berasa di Madrid, membuka peluang bagi klub-klub lain untuk dapat meraih Juara Liga Cahmpions lebih besar. City tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan itu dengan percuma. Walaupun City difavoritka untuk meraih juara, namun nampaknya City tak ingin jumawa di Liga Champions.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun