Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Disaksikan Empat Dewa

24 Februari 2018   08:34 Diperbarui: 24 Februari 2018   08:41 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaksikan Empat Dewa

Sri Batara Kresna segera memanggil patih Sentiaki untuk ditanya kesediaannya, jika dia ditawari menjadi kusir Kereta Jaladara, untuk menghantarkan perjalanan Prabu Kresna ke negeri Astina.

"Adinda Patih Sentiaki, tahukah adinda tugas seorang kusir kereta ?" tanya Sri Kresna.

"Tahu Paduka. Tugas seorang Kusir kereta adalah membersihkan kereta, lalu memandikan kuda dan memberi pakaian kuda, sehingga pada saat dipergunakan, kereta dan kuda kuda penariknya menjadi tampak gagah," jawab Patih Sencaki.

"Wow kalau itu kan kusir kereta biasa. Kereta yang akan Dimas Sentiaki kendarai nanti Kereta Luar Biasa, namanya Kereta Jaladara.

"Kereta Jaladara ditarik oleh empat kuda, dengan warna kulit masing masing kuda berbeda. Ada kuda yang warna kulitnya Putih. Ada kuda yang kulitnya berwarna hitam. Ada juga kuda yang kulitnya berwarna Kuning dan yang satunya lagi adalah kuda dengan kulit berwarna Merah.

"Dimas Patih Sentiaki, hendaklah memperhatikan  tarikan kuda kuda pada kereta Jaladara tersebut dengan seksama. Karena tarikan kuda pada kereta Jaladara tersebut, akan sangat menentukan jalannya arah perkembangan ke depan. Apakah perang Bharatayudha akan terjadi atau tidak ?

"Perang Bharatayudha, bukanlah perang perebutan wilayah semata, bukan pula perang saudara yang memperebutkan harta benda, bahkan juga bukan perang yang ingin berebut kuasa. Tetapi perang Bharatayudha adalah perang suci. Perang antara para Satria yang berbudi luhur melawan manusia yang berwatak candala, penuh dengan keserakahan dunia, tega terhadap kesengsaraan rakyat banyak, hanya untuk mengejar kesenangan dunia.

"Nasib banyak pejabat dan masyarakat dunia sangatlah tergantung dari tarikan kuda dengan warna yang paling kuat, dari keempat kuda pada Kereta JALADARA.

"Jika kuda yang tarikanya, paling kuat adalah kuda yang berwarna putih. Semua lega rela. Pandawa lega. Kurawa rela menyerahkan kerajaan Indraprasta dan separuh belah semangka kerajaan Astina kepada Pandawa. Itu berarti perang Bharatayudha tidak akan terjadi.

"Namun jika kuda yang berwarna Hitam paling kuat menarik Kereta Jaladara, maka perundingan akan menemui jalan buntu. Dead lock. Adapun bila kuda yang menarik paling kuat adalah kuda yang berwarna Kuning. Maka pembicaraan di kedua belah pihak aman aman saja. Semuanya senang. Pembicaraan di Kerajaaan Wirata senang. Begitu juga perundingan di Kerajaan Astina juga senang. Tetapi pembicaraan tersebut, tiada hasilnya. Semuanya buyar." jelas Sri Kresna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun