Bulan November ternyata meninggalkan kesan luar biasa. Akun karib saya Pujangga Halim bak siklon cempaka mengharu biru Kompasiana. Bukan bencana yang datang, tapi berbagai wacana muncul dari goresan Pujangga Halim. Bagaimana proses chemistry yang berlangsung, itu karunia Allah.Â
Pengin bertanya tapi malu, pengin mau tapi nggak mampu. Namun menikmati postingannya saja sudah suka. Apalagi kalau kemudian melihat akun Pujangga Halim sering muncul di Terpopuler maupun di eNTe. Sebagai seorang yang mengaku karib, tentu ikut berbahagia dan bangga tentunya. Eh sokur sokur bisa dapat rejeki.Â
Satu kelebihan Pujangga, imajinasi nya sering muncul tak terduga. Hampir semua sisi kehidupan dilahapnya. Namun ada pula satu kekhawatiran yang muncul? Bagaimana kemampuan pengendalian imajinasi ini dapat dimanage dengan sempurna.Â
Mari kita nikmati postingan postingan Pujangga Halim berikutnya. Namun untuk mengingat kembali bagaimana siklon cempaka itu membius Kompasiana. Beberapa screenshoot ini mudah mudahan menjadi saksi.