Mohon tunggu...
Fitriah
Fitriah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar menulis sampai mati

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BPK Soroti Anggaran Covid-19 yang Terbesar di Indonesia

25 Oktober 2020   22:39 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

JEMBER, KOMPASIANA.com -- Badan Pemeriksa Keuangan  (BPK) RI bakal melakukan audit khusus terkait anggaran Covid-19 Pemkab Jember. Audit tersebut dilakukan karena anggaran penanganan Covid-19 di Jember menjadi sorotan. Yakni menjadi anggaran terbesar di Indonesia sebanyak Rp 479.400.000.000

Anggaran terbesar kedua yakni Kabupaten Bogor senilai Rp 384.100.000.000 Kemudian disusul  Kabupaten Bandung sebesar Rp 273.500.000.000. Anggaran terbesar ke empat Kabupaten Tanggerang Rp 243.000.000.000. Kelima Kabupaten Tulang Bawang Rp 228.800.000.000.

Wakil ketua DPRD Jember Ahmad Halim  menjelaskan BPK pusat menginstruksikan pada BPK Perwakilan Jawa Timur untuk audit khusus tersebut.

Menurut dia, dana Covid-19 di Jember merupakan yang tertinggi di Indonesia. Hal itu menjadi perhatian bagi BPK RI. "Karena penyerapannya saja sudah tertinggi," kata dia pada kompas.com Jumat (23/10/2020).

Halim menegaskan setiap hasil pemeriksaan  BPK RI, akan disampaikan  pada lembaga perwakilan sesuai dengan tingkatnya. Kalau pemeriksaan terhadap Pemda, makan akan diberikan pada DPRD. Kemudian DPRD diberikan kewenangan  untuk melakukan pendalaman.

Diakuinya, penggunaan anggaran penanganan COvid-19 masih belum maksimal. Halim mencontohkan hasil survei  LSI Denny JA tentang penanganan Covid-19 di Jember. Lembaga survei tersebut memberikan lima catatan rapor merah.

Pertama, mayoritas warga Jember tidak pernah merasakan adanya bantuan sosial. Kedua, 66,2 persen masyarakat mengaku kondisi ekonomi mereka jauh lebih buruk dibanding sebelum wabah corona.

ketiga   kepuasan warga  terhadap  kinerja bupati Jember dalam menangani Covid-19 di bawah 50 persen. ke empat  terkait kepuasan warga atas kemajuan pemerintah dalam menangani corona.  46,7 persen warga menyatakan ada kemajuan, sebesar 26 persen mengatakan tidak ada kemajuan.

Kelima atas penanganan Covid-19 di Jember adalah tingginya persepsi  kekhawatiran masyarakat terhadap dampak wabah ini.  "Parameternya sudah ada lembaga survei yang merilis, bahwa kepuasan masyarakat masih kecil melihat dana yang ada,"pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun