Mohon tunggu...
Chuck Wisnoe
Chuck Wisnoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - The cool.....

What is done in a hurry is seldom done well

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kilat Menyambar Hanya 5 Meter dari Badan Saya

26 Januari 2021   14:01 Diperbarui: 31 Januari 2021   01:12 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah  cerita nyata yang saya alami sendiri ketika saya bolos sekolah sewaktu kelas 2  SMP , gara - garanya saya tidak mengerjakan PR. Padahal saya ini orangnya paling takut kalau bolos sekolah ,5 tetapi gak tahu kenapa kok waktu itu saya nekat melarikaan diri dari sekolah alias bolos ...wk..wk.., baru kali ini saya bolos.

Kejadian ni masih melekat dalam ingatan saya sampai saat ini. Kala itu saya masih  sekolah di salah satu SMP swasta di kota Surabaya. Siang sekitar jam 2 saya pulang  ke rumah naik bis kota. Menuju rumah , saya masih harus jalan 1 km lagi. Nah , pada saat itu lagi hujan deras dan petir mengglegar berulang kali , saya begitu turun dari bis kota sudah kehujanan , jadi pulang ke rumah dalam guyuran hujan lebat. 

Saya takut sekali waktu itu , berjalan sendirian hujan - hujan dengan suara petir dan kilat yang memekakan telinga. Ketika masuk di jalan rumah saya ( jl. Trenggganu ) , saya berkata dalam batin , kok jalannya sepi sekali ya , gak ada orang lewat sama sekali kecuali saya sendiri saat itu. Eh , gak begitu lama , ada orang jualan bakso  naik sepeda engkol melintas disamping saya.

Begitu melihat orang itu , saya bergegas mempercepat langkah mengikuti dibelakang penjual bakso itu tetapi  agak ke samping kiri,  posisi saya jadi hampir sejajar dengan penjual bakso itu. Saya pertama sudah curiga , lho kok penjual bakso itu nekat menerjang hujan padahal kompornya dia itu pakai arang ( belum ada lpg 3 kg saat itu ), khan  arangnya bisa padam kena air dan kuah baksonya bisa gak panas , kenapa dia tidak  berteduh saja sambil menunggu hujan reda. 

Kejanggalan itu hilang dalam benak saya , yang penting saya segera bisa sampai rumah. Dan kira - kira kurang dari jarak 65 meter dari rumah, tiba - tiba saya melihat kilat turun ke bawah ke arah penjual bakso disebelah kanan saya .....duaaarrrr !!!.

Saya sudah tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Tahu - tahu saya sudah dalam keadaan tertelungkup di jalan aspal. Saya kemudian seperti siuman dari pingsan , lho saya kok bisa tertelungkup di aspal , saya berdiri lalu lari menuju rumah dengan jantung deg degan. Waduuw , apa yang terjadi barusan kenapa saya tiba - tiba  bisa langsung jatuh telungkup di jalan aspal yang kasar dan seperti pingsan saat itu karena saya sudah tidak sadar entah berapa lama tidur tengkurap di aspal dalam guyuran hujan yang masih deras. 

Hal yang saya herankan setelah kejadian itu adalah orang yang berjualan bakso disamping saya tadi hilang entah kemana padahal saya tahu,  kilat tadi menyambar ke arah orang itu. Kedua hal yang aneh bahwa saya tidak mengalami lecet sedikitpun di wajah saya yang tengkurap di jalan aspal yang kasar. Mungkin ini anugerah Tuhan yang masih memberi perlindungan kepada diri  saya. 

Sampai saat ini , kejadian yang saya alami itu masih menjadi misteri bagi diri saya. Mungkin inilah peringatan keras bagi saya untuk tidak bolos sekolah lagi di lain waktu.

Biarlah kejadian ini menjadi kewenangan Tuhan sebagai  pemilik tunggal alam semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun