Mahasiswa UM Tingkatkan Kesadaran Bencana pada Siswa SMK Ahmad Yani Kecamatan Ngantang, Malang

 

Mahasiswa Universitas Negeri Malang menggelar sosialisasi mitigasi bencana dalam rangka meningkatkan kesadaran dan tanggap bencana di SMK Ahmad Yani Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 29 Mei 2019. 

Kabupaten Malang khususnya Kecamatan Ngantang memiliki bentuk geomorfologi yang berbukit dengan lereng landai hingga curam. Hal inilah yang menyebabakan potensi bencana curam. Dilansir dari news.detik.com Rabu (15/11/2017) telah terjadi bencana tanah longsor di Kcematan Ngantang tepatnya di tepi Jalan Raya Jombok. 

Kejadian ini menyebabkan akses jalur Batu-Jombang terputus untuk sementara waktu. Bahkan sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai tanah longsor di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Salah satu penelitian ilmiah yang dikutip yakni dari jurnal ilmiah Tyas (2018) yang berjudul "Analisis Risiko Bencana Tanah Longsor Di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang" bahwa hasilnya menyatakan tingkat risiko bencana tanah longsor dipengaruhi bahaya tanah longsor, kerentanan masyarakat dan kapasitas wilayah Kecamatan Ngantang.

Mengingat bencana sangat mengancam tidak hanya merenggut harta benda, kerusakan, bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu pentingnya pendidikan tanggap bencana sangat perlu diajarkan sejak dini mengingat daerah Kecamatan Ngantang rawan akan terjadi bencana. Salah satu Negara yang sangat menerapkan tanggap bencana mulai dari sejak dini yakni Jepang. Hal ini mereka lakukan karena Negara Jepang sangat rawan terjadi bencana terutama gempa bumi.

Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penggulangan Bencana, mitigasi adalah suatu rangkaian upaya yang dilakukan untuk meminimalisir risiko dan dampak bencana, baik melalui pembangunan infrastruktur maupun memberikan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi bencana.

Hal ini yang menjadi salah satu latar belakang diadakannya acara sosialisasi tanggap bencana di SMK Ahmad Yani Kecamatan Ngantang. Agenda tanggap bencana yang berlangsung di aula SMK Ahmad Yani Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang ini diikuti kurang lebih 80 peserta yaitu siswa serta para dewan guru di sekolah tersebut. Agenda kegiatan ini sangat antusias diikuti oleh warga sekolah sebab merupakan untuk pertama kalinya diadakan di SMK Ahmad Yani. 

Untuk penjelasan dibawakan Mashuril selaku pemateri dari mahasiswa UM  dari Jurusan Geografi. Ilmu yang didapatkan dari bangku perkulihan yakni mata kuliah Geografi Bencana menjadi bekal menyampaikan mitigasi bencana kepada siswa-siswi sekolah SMK Ahmad Yani Kecamatan Ngantang. 

Materi yang diajarkan disampaikan denga penyampaian yang mudah dimengerti seperti mengenai mitigasi bencana dan kegiatan yang harus dilakukan ketika bencana  terjadi, wilayah mana saja yang rawan akan bencana serta cara-cara menanggulangi bencana, serta menyertakan pendidikan jalur evakuasi. Diakhir kegiatan agenda sosalisasi tanggap bencana diadakan juga sesi tanya jawab. Akhir dari kegiatan materi ini Mashuril Ilmi berpesan kepada siswa-siswi SMK Ahmad Yani "Kesadaran tanggap bencana ini perlu dilakukan yaitu dengan diadakan pemahaman terhadap siswa akan cara-cara yang benar untuk menghadapi bencana, Kenali bahayanya, kurangi resikonya" ujar Mashuril, di Ngantang, Rabu 29 Mei 2019.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019

Dengan memahami mitigasi bencana dapat meminimalisir akan timbulnya bencana terutama di daerah yang rawan terjadinya bencana seperti Ngantang. "Mengingat wilayah Ngantang ini merupakan rawan bencana misalnya longsor karena berada di daerah dataran tinggi," ucap Fajar. Selain itu dengan diadakannya sosialisasi mitigasi bencana ini mahasiswa UM berharap siswa SMK mempunyai sikap tanggap terhadap bencana serta dapat membagikan ilmunya mengenai cara menanggulagi bencana kepada orang lain terutama untuk warga sekitar Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.

"Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita" Jangan pernah menganggap bencana sebagai sesuatu yang merusak. Bisa jadi bencana hadir karena kelalaian kita sendiri.