Mohon tunggu...
Moch. Alif Shokhibul Hikam
Moch. Alif Shokhibul Hikam Mohon Tunggu... Lainnya - edukasi

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Negosiasi sebagai Sarana Terbaik dalam Mengatasi Konflik

20 Oktober 2021   20:30 Diperbarui: 20 Oktober 2021   22:27 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik dan Negosiasi (sumber:Ilustrasi Pribadi)

Stigma orang pada umumnya pasti mengaggap konflik itu adalah suatu esensi yang buruk, namun benarkah demikian? Itu dikarenakan kita selalu melihat konflik hanya dari satu sudut pandang dari sisi buruknya saja, seperti anarkis, pertengkaran dan hal-hal yang kurang menyenangkan lainya, namun bagaimana jika kita mengambil dari sudut pandang lain? 

Seperti bagaimana menjadikan konflik itu sendiri sebagai pembelajaran kita untuk diri kita dan lingkungan kerja menjadi lebih baik, misal dari konflik yang terjadi apa yang melatarbelakangi timbulnya konflik tersebut, jika kita sudah mengetahui penyebab awal maka akan lebih mudah untuk penyelesaiannya, dan kedepanya pengalama konflik tersebut akan menjadi pencegahan untuk konflik yang lain kedepanya, maka apabila kita bisa memanfaatkan momen tersebut akan menjadikan konflik sebagai pengalaman yang  bermanfaat sepenuhnya tanpa terbuang sia-sia.

Konflik  

Konflik adalah suatu reaksi yang timbul atas ketidak cocokan dan keperbedaan dari beberapa pihahak dalam hal nilai, tujuan, status dan budaya, menurut Rue dan Byar "konflik adalah suatu kondisi perilaku yang tidak tersembunyi atau tidak disembunyikan dimana satu pihak ingin memenangkan kepentingannya sendiri diatas kepentingan pihak lain", ada 4 unsur dalam konflik yakni:

  • disaggrement, yakni perselisihan antara 2 atau lebih pihak yang terlibat dalam negoisasi.
  • parties involved, adanya disparitas yang dirasakan kedua belah pihak.
  • perceive threat, adanya ancaman dan respon yang dirasakan kedua belah pihak.
  • needs, interest, concerns,y akni masalah yang dibahas dalam konflik itu sendiri.

Konflik merupakan sebuah situasi dimana dua orang atau lebih menginginkan tujuan-tujuan yang menurut persepsi mereka dapat dicapai oleh salah seorang diantara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua belah pihak.

"10% konflik itu diakibatkan oleh perbedaan pendapat dan 90% diakibatkan oleh nada suara yang salah"-(Frank Viscuso)

Ada 3 macam pandangan tentang konflik:

  • Pandangan Tradisional, pandangan ini menyatakan bahwa konflik adalah suatu hal yang buruk, negatif, merugikan dan sepatutnya harus dihindari karena pandangan ini melihat konflik sebagai penyakit yang merusak lingkungan kerja dan sebisa mungkin harus dihindari.
  • Pandangan  Hubungan Manusia, pandangan ini berasumsi bahwa konflik adalah suatu pristiwa yang wajar terjadi dan tidak dapat dihindari, oleh karenanya keberadaan konflik tersebut haruslah dirasionalisasi dan diterima sedemikian rupa agar pengalaman tersebut bermanfaat bagi lingkungan kerja.
  • Pandangan Interaksionis, pandangan ini mendorong untuk terjadinya konflik, karena dengan lingkungan kerja yang tenang, damai, dan koperatif itu cenderung kurang inovatif, statis dan kurang aspiratif, maka dari itu perlulah mempertahankan konflik dalam tingkat minimum dan terkendali, agar lingkungan kerja menjadi tetap menjaga =semangat, kratif dan kritis.

Negosiasi

Negosiasi adalah suatu proses bertemunya kedua belah pihak yang bersangkutan baik memiliki kepentingan yang berbeda maupun sama dalam rangka mendapatkan kesepakatan untuk bersama, jadi dalam negosiasi bukan melulu tentang ketidaksamaan yang menjadi landasanya, akan tetapi kesamaan juga dapat menjadi latar belakang terjadinya negosiasi, apapun latar belakangnya fungsi negosiasi tetaplah sama yakni sarana mencapai mufakat atau kesepakatan bersama.

Penanganan Konflik Dalam Negosiasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun