Perkembangan Bahasa Tetun dan Bahasa Asing yang Memengaruhinya
Hari Wibowo[1]
Penduduk Timor Leste--yang dulu disebut Timor Timur saat bergabung dengan NKRI--menjadikan Bahasa Tetun dan Portugis sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Indonesia dan Inggris sebagai Bahasa kerja. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Timur Leste pasal 13 yang berbunyi, 1.  Bahasa  Tetun  dan  bahasa  Portugis  adalah  bahasa-bahasa  resmi  di  Republik  Demokratis Timor Leste. 2.  Bahasa Tetum beserta bahasa-bahasa nasional lainnya akan dihargai dan dikembangkan oleh Negara.  Mengapa demikian?
Bahasa Nasional yang digunakan penduduk Negara Timor Leste adalah Bahasa Tetun. Namun demikian, Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang sangat dibutuhkan di negara yang dulu di bawah naungan NKRI ini. Betapa tidak, negara yang berpenduduk 1, 178 juta jiwa ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja. Artinya bahwa Timor Leste masih memberlakukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yang digunakan masyarakatnya. Bahkan menjadi bahasa yang digunakan di dunia pendidikan, seperti di kampus Universitade Dili (UNDIL) Â dan Universitade Timor Leste (UNTL).
Penggunaannya adalah pada saat menulis tugas akhir atau skripsi, setiap mahasisiwanya diminta menuliskan dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dipelajari oleh mahasiswa di sini, meski di kampusnya mereka tidak mendapatkan kuliahnya. Sementara sehari-hari mereka mempunyai bahasa Tetun sebagai bahasa pengantar pergaulan.
Latar belakang sejarah bahasa, memang orang-orang yang menggunakan bahasa Austronesia berpindah dan berpisah lama sehingga rumpun bahasa Austronesia terbagi lagi menjadi dua golongan besar, dua golongan yaitu sebagai berikut :
1. Golongan bahasa Austronesia bagian Timur
Disebut juga bahasa-bahasa Oceania. Bahasa ini meliputi bahasa-bahasa di bawah ini :
Bahasa-bahasa Polinesia, terdiri atas bahasa Maori, Hawai, dan Tahiti.
Bahasa-bahasa Melanesia, meliputi bahasa New Kaledonia, Hibrid, Fiji, Solomon, dan Santa Cruz.
Bahasa-bahasa Mikronesia, meliputi bahasa di Kepulauan Gilbert, bahasa di Kepulauan Marshall, dan bahasa di Kepulauan Carolina.