Keberhasilan pembangunan pertanian, tidak bisa dilepaskan dari sinergi para pihak terkait, bukan cuma instansi lingkup pertanian, petani dan penyuluh saja, tapi juga terkait dengan pihak-pihak lain yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempengarungi proses maupun hasil dari pembangunan pertanian. Misalnya factor keamanan dan ketertiban masyarakat yang selama ini menjadi tanggung jawab kepolisian, juga ikut menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Petani tidak akan dapat bekerja dengan tenang jika kondisi kemaman terganggu, begitu juga dengan program-program pertanian yang dicanangkan pemerintah juga tidak akan berjalan dengan baik jika kondusi keamanan tidak kondusif.
Kondisi seperti inilah yang benar-benar disadari oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, drh. Rahmandi, M Si beserta jajarannya dalam melaksanakan program-program pembanguna  pertanian di dataran tinggi Gayo ini. Dalam menjalankan program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan swasembada pangan misalnya, pihaknya sudah lama bekerjasama dengan TNI AD di jajaran Kodim 0106 Aceh Tengah/Bener Meriah. Begitu juga dengan pihak kepolisian di jajaran Polres 107 Aceh Tengah, pihak Dinas Pertanian juga selalau menjalin sinergi untuk mensukseskan program pembanguna di daerah ini, karena stabilitas bidang pertanian memang terkait erat dengan stailitas keamanan masyarakat. Kerjasama antara Dinas Pertanian dengan pihak kepolisian terlihat dalam upaya meminimalisir tindak criminal pencurian ternak maupun hasil pertanian lainnya. Begitu juga ketika Kepolisian Republik Indonesia melunjurkan gerakan "Polisi Berkebun", Dinas Pertanian langsung dengan memberikan bantuan dan bimbingan teknis melalui petugas maupun para penyuluh pertanian di daerah ini.
Hubungan harmonis antara Dinas Pertanian dengan aparat kepolisian di Jajaran Polres 107 Aceh Tengah juga terlihat dalam "Aceh Police Expo" yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke 71. Dalam expo yang digelar selama 5 hari dari tanggal 9 sampai 13 Juli 2017 di lapangan Blang Padang Banda Aceh ini, Polres Aceh Aceh Tengah juga menggandeng Dinas Pertanian untuk menyiapkan segala pernak pernik expo yang diikuti oleh seluruh Polres Kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi Aceh.
Usung Komoditi Pertanian Unggulan.
Kerjasama antara Dinas Pertanian dengan Polres Aceh Tengah diwujudkan dengan melibatkan beberapa orang penyuluh pertanian, petani dan petugas teknis yang sudah berpengalaman dalam berbagai pameran atau expo pertanian. Sebut saja Athaullah, Sadarmi, Masna Manurung dan Safriga, mereka adalah para penyuluh dan petani yang  telah sukses membawa kabupaten Aceh Tengah menjuarai stand expo pertanian dalam ajang Penas XV beberapa waktu yang lalu. Keterlibatan mereka membuat stand pameran Polres Aceh Tengah terlihat "berbeda" dengan stand-stand lainnya, Karena selain memamerkan berbagai keberhasilan Polres Aceh Tengah dalam upaya penegakan hokum dan menjaga ketertiban serta keamanan wilayah, stand ini juga mengusung beragai produk pertanian unggulan dari Dataran Tinggi Aceh Tengah seperti Kopi Arabika Gayo, Jeruk Keprok Gayo, Alpukat Gayo, Terong Belanda, Kentang, Wortel, Nanas Pegasing, dan berbagai komoditi pertanian unggulan lainnya. Tampilnya aneka komoditi pertanian ini, membuat stand Polres Aceh Tengah ini tersa sejuk, fresh dan hijau, jauh dari kesan "sangar".
"Daerah kita adalah daerah pertanian dan pembangunan pertanian selalu menjadi prioritas pembangunan di Aceh, sinergi petani dengan semua pihak, termasuk dengan jajaran kepolisian harus terus dibangun dan dipertahankan, apa yang suadah dilakukan oleh jajaran Polres Aceh Tengah dalam menjalin kerjasama dengan jajaran pertanian sudah sangat bagus, ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan" ungkap Irwandi didapingi Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S, Djambak.
Selain menyita perhatian Bapak Gubernur dan Kapolda, stand pameran Polres Aceh Tengah juga terlihat ramai dipadati pengunjung, karena produk yang ditampilkan dalam stand ini cukup beragam. Dan aneka komoditi pertanian unggulan kaupaten Aceh Tengah yang ditampilkan dalam stand tersebut menjadi salah satu daya tarik stand ini. Apalagi apara petani dan penjaga stand yang berasal dari kalangan penyuluh pertanian dan petani Gayo ini mampu memberikan penjelasan detil tentang komoditi pertanian unggulan tersebut kepada para pengunjung.