Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tangkal Rabies dengan Vaksinasi Hewan Piaraan

27 Juni 2020   13:06 Diperbarui: 27 Juni 2020   13:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Vaksinasi rabies pada anjing piaraan oleh petugas di Aceh Tengah (Doc. FMT)

Menyikapi meningkatnya kasus gigitan hewan pembawa penyakit rabies di Kabupaten Aceh Tengah, Dinas Pertanian melaui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terus melakukan upaya pencegahan dengan menggiatkan vaksinasi rabies disertai sosialisasi secara berkesinambungan kepada masyarakat, khususnya pemilik hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Dari data pada Bidang Peternakan, untuk tahun 2019 yang lalu terjadi kasus gigitan hewan yang biasa menularkan penyakit rabies seperti anjing, kucing dan kera sebanyak 170 kasus gigitan.

Namun belum semua kasus tertangani sengan standar penanganan penyakit rabies, karena keluarga korban hanya membawanya ke Puskesmas sedangkan hewan yang menggigit dan kemudian mati tidak dilaporkan ke Dinas Pertanian atau petugas kesehatan hewan. 

Dari pantauan petugas di lapangan, pada tahun ini pun masih terjadi kasus kasus gigitan hewan penyebab rabies ini. Ini dikhawatirkan akan berpotensi meningkatnya kasus rabies di daerah ini.

Menurut Kabid Peternakan, drh. Hulfah, MP, jika terjadi kasus gigitan hewan, mestinya dilaporkan kepada kami, agar sampel otak hewan yang menggigit dapat diperiksa di laboratorium, sehingga diketahui persis apakan hewan tersebut terjangkit rabies atau tidak, sehingga penanganan korban dapat dilakukan secara tepat. 

Menurutnya selama ini petugas yang katif mendata kasus, namun kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus gigitan hewan masih relatif rendah.

"Dalam standar kesehatan hewan, setiap ada kasus gigitan, kita harus kirimkan sampel otak dari hewan penggigit tersebu untuk diperiksa di laboratorium untuk memastikan hewan tersebut terjangkit rabies atau tidak.

Sehingga penanganan korban bisa dilakukan secara tepat, karena jika tidak ditangani secara tepat, bisa berdampak buruk bagi yang bersangkutan, sayangnya selama ini harus petugas kami yang turun melakukan pendataan, sementara kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus gigitan kepada kami, masih relatif rendah" ungkap Hulfah.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Nasrun Liwanza mengatakan bahwa kasus gigitan berpotensi rabies di daerah ini termasuk yang tertinggi di provinsi Aceh. Untuk itu dia sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan vaksinasi secara lebih intensif.

"Kita harus pastikan bahwa semua hewan piaraan khususnya anjing dan kucing harus bebas rabies, makanya kita giatkan terus upaya pencegahan melaui vaksinasi secara rutin oleh para petugas kesehatan hewan" ungkap Nasrun.

Nasrun juga meminta warga yang memelihara hewan khususnya anjing, agar secara rutin menghubungi petugas kesehatan hewan terdekat untuk dilakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun