Investasi untuk anak adalah salah satu cara cerdas untuk mempersiapkan masa depan mereka.
Dengan memberikan dana yang cukup untuk pendidikan, kesehatan, atau bahkan untuk kehidupan mereka di masa depan, orang tua dapat membantu anak-anak mereka memulai hidup yang lebih baik.
Namun, seperti halnya investasi pada umumnya, investasi untuk anak juga memerlukan pemahaman yang baik dan strategi yang tepat.
Sayangnya, banyak orang tua yang sering melakukan kesalahan dalam merencanakan investasi untuk anak, yang bisa berdampak pada hasil yang tidak maksimal.
Kebanyakan kesalahan ini muncul karena kurangnya pengetahuan tentang investasi atau tergesa-gesa dalam membuat keputusan.
Di artikel ini, kita akan membahas tiga kesalahan umum yang sering terjadi dalam investasi untuk anak serta cara menghindarinya agar tujuan keuangan jangka panjang bisa tercapai dengan lebih baik.
1. Mengabaikan Tujuan Keuangan yang Jelas
Salah satu kesalahan terbesar dalam berinvestasi untuk anak adalah tidak memiliki tujuan yang jelas.
Banyak orang tua yang berinvestasi hanya untuk "menabung untuk masa depan" tanpa mengetahui dengan pasti tujuan dari dana yang mereka kumpulkan.
Apakah tujuannya untuk pendidikan anak? Atau mungkin untuk dana darurat ketika anak mencapai usia tertentu? Tanpa menetapkan tujuan yang jelas, sangat sulit untuk menentukan instrumen investasi yang tepat.