Mohon tunggu...
David Efendi
David Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah

seorang warga biasa-biasa saja. Ingin berbagi sebagai bagian upaya memberikan arti hidup small act of Kindness. Pegiat Perpustakaan Jalanan Rumah Baca Komunitas yang memberikan akses bacaan, pinjaman buku tanpa syarat dan batas waktu. Belajar apa saja sebagai kontributor di www.rumahbacakomunitas.org

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Tak Ada Tagar #SaveSultan?

17 Maret 2016   10:19 Diperbarui: 17 Maret 2016   10:28 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hotel tiban:sumber, ulc"][/caption]

Beragam tanggapan miring seputar curhatan sultan atay Gubernur DI Yogyakarta yang diekspose terang terangan di media cetak dan online. Curhatan ini lebih banyak dianggap sebagai tindakan tak masuk di akal.

"Kayaknya kok gubernur DIY,malah seperti diluar pemerintah/bukan bagian pemerintah DIY.", Komen Salah satu orang di Laman social media.

Status FB INI juga banyak sekali dishare:

"sultan merasa tertipu"
Kalu dilihat misal hotel raich, tentrem,sheraton, ambarukmo, pemegang sahamnya keluarga sultan.

"Hotel2 baru di jogja rata2 SG, yang di kelola panitikismo, ditipu oleh sipa gerangan sultan."

"Sing wani nglawan titah ngarso dalem kie yo sopo, koq kayake ga mungkin....wong bab kleru we do ra wani ngelengke opo meneh kie sabdo sing pener, mosok dilawan"

Beberapa orang menyatakan bingung atas curhatan INI. Karena menerutnya, "Kalo logika saya. Knp dl sultan mengijinkan yg 32 itu. Milik siapa yg 32 hotel itu. Trs knp 2 pimpinan daerah itu jg tdk brani nolak yg sisanya. Siapa yg ngawal sisanya kok lolos pdhl sultan nolak. Trs siapa yg bisa meyakinkan bupati walikota kl bakal tdk akan dimasalahkan sultan kl yg diluar 32 itu diijinkan. Trs knp sultan baru sambat sekarang dan tdk negur walikota bupati mlh curhat ke forum yg gak resmi. Kesannya kok mau cuci tangan."

Beratkan kalau Sultan dibilang sedang cuci tangan atas Kegaduhan segala urusan tata ruang Dan perebutan modal INI. Lalu kenapa Kok Tak ada Hastag selamatkan sultan semisal #SaveSultan atau #pejahgesangdereksultan sebagaimana fanatisme dulu pada Saat tuntutan penetapan Gubernur?

Pertama, publik sangat gampang mengatakan di dunia INI maling bisa teriak maling sebagaimana drama Korupsi yang mafhum di republik ini. Menyikapi tuduhan "pengapusan" yang dilakukan Walikota Yogyakarta Dan Sleman, ada juga respon bahwa, Bupati SP itu berkali kali mengeluhkan pesanan dari keluarga Ngarsa Dalem yg bikin pusing dan tidak bisa ditolak." Apakah INI soal pembebasan tanah?izin apartemen, mall Dan hotel yang melibatkan keluarga sultan? Entah ini kebenarannya bagaimana. Tentu saja menyedihkan jika keadaan ini berlarut larut. Salah satu orang dekat Bupati Sleman mengatatakan, " Jangan sampai ada maling teriak maling."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun