Mohon tunggu...
Masdarudin Ahmad
Masdarudin Ahmad Mohon Tunggu... PNS -

"Merasa, Maka Menjadi"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arabisme Menolak King Sulaiman

2 Januari 2015   16:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:58 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mereka yang membenci film ini dan mendesak agar tidak ditayangkan, pasti muslim Arab atau yang bergaya Arab. Arabisme membenci semua yang berkaitan dengan kekhalifahan islam Turki itu berlatar belakang sejarah.

Zaman kejayaan Turki Usmani, Arab hanyalah sebuah provinsi. Ketika itu kunci ka'bah dipegang khalifah di Turki, bukan di Arab.


Sejarah baru Arab, diprakarsai oleh Abdul Aziz bin Saud, kepala suku yang sangat berambisi menjadi raja. Untuk memuluskan syahwat politiknya, ia bekerjasama dengan seorang ulama puritan, yang juga bernafsu menyebarkan fahamnya lewat jalur kekuasaan, namanya Muhammad bin Abdul Wahab.


Gejolak syahwat berkuasa kedua orang Arab ini dimanfaatkan oleh Inggris yang juga berkepentingan mendirikan negara Israel di bumi Palestina. Dan, itu hanya mungkin terwujud apabila bumi Palistina lepas dari kekuasaan Turki. Demi Israel, Inggris membantu perjuangan orang Arab ini memberontak & mendurhakai khalifah islam di Turki.

Saud & Wahab serta Inggris bahu membahu melemahkan Turki. Dengan senjata mereka menyerang tentera Turki Usmani di wilayah terdekat Arab, seperti Kuwait. Sedangkan untuk mendapat dukungan masyarakat Arab, mereka menciptakan berbagai isu untuk membenci Turki. Dengan tertanamnya kebencian terhadap Turki, maka buahnya adalah dukungan terhadap Saud dan Wahab. Slogan yang disebarkan dengan gencar adalah pemurnian islam, mengembalikan islam seperti zaman Nabi saw..

Saat yang bersamaan, wilayah lain kekhalifahan terus mendapat serangan dari Barat: Rusia, Perancis, Itali dan Inggris. Beberapa daerah, seperti Tripoli, Aljazair, Turkistan, dll jatuh ke tangan Barat. Dan, kedurhakaan Saud dan Wahab juga berhasil menguasai Arab.

Untuk menyelamatkan negara Turki, maka Mustafa Kamal membubarkan kekhalifahan dan mendirikan Republik Turki. Mustafa Kamal menjadi presiden dan mendapat gelar Attaturk (Bapak Turki). Ide2 Barat dikembangkan di Turki oleh Attaturk. Dalam konstitusi Republik Turki secara tegas menyatakan diri sebagai negara sekular.

Kebencian Arab Saudi kepada Turki terus berlanjut sampai hari ini. Dan kelompok islam yang Arab oriented juga ikut membenci. Isu kebencian yang dikembangkan saat ini adalah sekularisme, azas republik Turki. Begitu juga ide2 modern yang sejenis dengan sekularisme terus disebarkan sebagai isu negativ, seperti liberalisme &pluralisme. Termasuklah Film King Sulaiman yang menceritakan kehidupan Khalifah Turki Usmani.

Kelompok islamisme itu terus berupaya agar masyarakat muslim membenci siapapun orang islam yang mengembangkan ide2 dari Barat. Masyarakat muslim mereka adu domba dengan isu itu. Tujuannya agar masyarakat muslim terbelahlah menjadi hanya dua kelompok: islamisme dan yang lain. Dengan cara itu, mereka berharap mendapat dukungan dari masyarakat muslim dan menjadi penguasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun