Mohon tunggu...
Masdarudin Ahmad
Masdarudin Ahmad Mohon Tunggu... PNS -

"Merasa, Maka Menjadi"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selendang

29 Oktober 2015   20:47 Diperbarui: 29 Oktober 2015   20:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapakah dari keduanya pemilik kebenaran? Hanya Allah lah yang mengetahui. Kita sebagai umat, ikutilah salah satu dari kedua pendapat tersebut, mengikut keperluan dan kemudahan. Tidak semestinya umat menyalahkan saudara sendiri yang berpegang kepada pendapat berbeda.

Semua kita tentu memaklumi, bahwa dalam kultur nusantara, rambut perempuan itu dianggap aurat hanya ketika sembahyang. Sedangkan dalam kehidupan seharian, rambut perempuan dianggap sebagai anggota tubuh lainnya, seperti juga muka, tangan dan kaki. Itulah kebiasaan wanita nusantara sejak dari dulu kala.

Praktek kehidupan perempuan nusantara dengan rambut kepala yang tidak wajib ditutup, sangat berkaitan dengan ayat tentang berwudhu'. Allah swt menyebutkan anggota tubuh yang wajib dibasuh ketika berwudhu' adalah: muka, tangan, rambut, dan kaki. Maka anggota tubuh yang disebutkan Allah tersebut secara budaya tidak dibeda-bedakan. Semua sama dan dibiarkan terbuka.

...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun