Sering saya dengar ketika salah satu teman kampus mengkritisi salah satu mata kuliah yang disampaikan oleh dosen pengampu dengan beragam argumentasi berdasarkan analisisnya, bahkan selain mengkritisi materi dari dosen juga aktif mengkritisi dari para presenter yang mempunyai tugas menyampaikan materi kuliah sesuai mata kuliah yang berlangsung disebut sebagi aktivis. Pertanyaannya apakah hanya aktivis yang mampu berbicara dengan siapapun saja.Â
Memang pada kenyataannya tanpa ikut partisipasi organisasi kita memang sulit bisa berkomunikasi dengan lawan bahkan bisa sampai kritis terhadap materi- materi  kuliah bahkan sama dosen sekalipun yang ilmunya sudah berada di atas mahasiswanya sendiri.Ada juga orang yang mampu berbicara dengan siapapun saja tanpa ia lahir dari organisasi ataupun lahir dari aktivitas speaking di lapangan. Ia membiasakan diri berbicara di depan kaca dan mencoba berbicara dengan siapa saja dan mereka tidak lepas dengan buku untuk memperkaya kosakata bahasa sehingga ketika mereka rajin membaca buku ia mampu berkata apa saja di mana saja dan kepada siapa saja.
Oleh karena itu di sini ketika ada orang yang aktif berbicara saat proses kuliah atau di luar proses kuliah, jangan langsung memvonis mereka sebagai aktivis karena manusia mempunyai cara sendiri untuk melakukan apa yang diinginkan. Bukannya manusia itu bebas melakukan apa saja kecuali dirinya membatasi untuk melakukannya.