Mohon tunggu...
Mas Alifian Lukmanul Khaqqi
Mas Alifian Lukmanul Khaqqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Ampel

Makan adalah kebutuhan, nafas juga demikian, tapi cintaku pada-Nya adalah kewajiban.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dapatkah Seorang Mahasiswa Menjadi Da'i dalam Perspektif Al Qur'an?

28 Juni 2022   14:24 Diperbarui: 28 Juni 2022   15:42 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama islam merupakan agama terbanyak kedua setelah Agama Kristen di muka bumi ini. Tentu, hal ini tidak luput oleh proses perjuangan pendakwah Islam yang berusaha menegakkan agama Islam dan sekaligus menyebar luaskannya. Pendakwah atau da'i merupakan orang yang melaksanakan dakwah baik dalam bentuk lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga.

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas agama Islam, hampir berjumlah 238,09 juta jiwa dari total 273,87 juta jiwa masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Mayoritas agama Islam di Indonesia tidak hanya berada di pulau Jawa saja, melainkan menyebar ke seluruh penjuru negeri. Tentu, setiap daerah dengan penduduk muslim, mereka memiliki seorang tokoh agamanya sendiri, seperti KH Abdul Hamid yang menjadi tokoh di daerah Kota Pasuruan.

Seorang tokoh muslim di Indonesia identik dengan nama Kyai. Kyai merupakan sebutan seseorang yang menjadi elit sosial sekaligus agama, sehingga menjadi figur di dalam kehidupan masyarakat.

Kharisma yang dimiliki oleh kyai dapat mengikat perhatian masyarakat, oleh karena itu banyak masyarakat yang menganggap kehadiran kyai di daerahnya akan membawa berkah. 

Misalnya, ketika ada seseorang sakit, maka orang tuanya akan membawanya ke kyai, tidak jarang kyai juga membawakan ceramah agama, dan dimintai do'a untuk melariskan dagangan dan lain sebagainya (Susanto, 2007: 30-31).

Untuk menjadi seorang pendakwah atau da'i, tidak hanya dibutuhkan ilmu yang luas, melainkan juga diperlukan sikap yang baik dan patut untuk dijadikan teladan. 

Tidak harus menjadi kyai untuk bisa berdiri di panggung dakwah Islam, mereka yang memiliki niat untuk amar ma'ruf nahi munkar juga bisa disebut sebagai seorang da'i. Al Qur'an surat Ali Imran ayat 104 menjelaskan tentang amar ma'ruf nahi munkar,

Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Menurut Prof. Quraish Shihab dalam tafsirnya Al Misbah, ma'ruf yakni nilai luhur serta adat istiadat yang dicap baik oleh masyarakat disana, kecuali tidak bertentangan dengan nilai ilahiyyah, sedangkan munkar yakni yang dinilai buruk karena bertentangan dengan akal sehat masyarakat disana.

Sasaran dakwah atau mad'u merupakan salah satu unsur dakwah yang harus dipenuhi. Saat dakwah, tentu kita harus tahu siapa sasaran dakwah yang akan kita berikan pesan atau nasihat. 

Di pondok pesantren, pesan dakwah akan disampaikan oleh kyai, karena rata-rata kyai memiliki pondok pesantren yang sengaja dibangun untuk berdakwah. Akan ada batasan sasaran dakwah jika pesan dakwah disampaikan di pondok pesantren saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun