Mohon tunggu...
Nurdianto Setiawan
Nurdianto Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

menapaki kebenaran, menyeru kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jujur Itu (Tidak) Mudah

22 April 2022   10:29 Diperbarui: 22 April 2022   10:44 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana di masjid atau mushola lain, selama bulan Ramadan kami mengedarkan kotak infak menjelang tarawih. Menjelang isya malam itu saya melihat ada yang aneh dengan salah satu kotak infak. Dia berdiri miring. Ada salah satu rodanya yang patah. Seingat saya saat magrib tadi kedua kotak infaq itu masih sehat wal afiat ada di pojokan dekat imaman.

Selepas tarawih saya panggil beberapa anak. Habis magrib tadi saya lihat mereka ada yang tidak langsung pulang.  Saya tanyakan pada mereka  siapa yang  telah merusakkan kotak infak. Sejenak mereka terdiam,  kemudian berhamburan keluar. Saya menarik nafas panjang, ada kekecewaan terasa.  

Tak lama beberapa anak masuk kembali dan mendekati saya. Salah seorang kemudian berkata, "Pak....tadi saya yang merusakkan kotak itu. Nanti biar ayah saya yang memperbaiki". Selanjutnya dia ceritakan bagaimana kotak itu dipakai mainan sampai copot satu rodanya.

Saya kembali menarik nafas panjang, ada kelegaan terasa. " Bagus... kamu mengakui kesalahan kamu. Tapi lain kali kalau main hati- hati ya.... ".

Tidak mudah untuk jujur, karena ada konsekuensi yang akan diterima. Maka sebagian orang memilih sebaliknya, berani berbuat tapi tak berani bertanggungjawab.

Puasa mengajarkan kita untuk jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Walau tak seorangpun  melihat, kita tak mau curang saat puasa. Kenapa?  Karena kita yakin ada yang mengawasi. Dia yang mengawasi kita adalah Dia yang memerintahkan kita puasa sekaligus Dia yang akan memberi balasan puasa kita. Maka bisakah kita masih mau tak jujur selama puasa?

Dalam kehidupan ini pun kita  tak lepas dari pengawasan  Alloh Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Dia mengetahui apa yang tersurat maupun tersirat. Dia melihat apa yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Maka, masihkah kita berani tak jujur dan berbuat curang?

"Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong" (HR. Muslim).

Berani jujur itu hebat, walau tak semua orang mau menjadi hebat. Tapi saya yakin mereka yang puasanya benar akan memilih menjadi hebat, karena puasa telah membentuknya menjadi orang yang jujur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun