Budaya Pancasila yang Terlupakan? #KitaIndonesiaSatu

#KitaIndonesiaSatu, tagar ini bukan karena tahun politik ataupun pilpres. Namun menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang besar, multikultur, plural dan majemuk. Bangsa yang perlu dijaga dan dirawat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Lambang Garuda bukanlah sekedar simbol atau embel-embel dari satu oknum atau pribadi apalagi bukan dari satu organisasi atau apapun itu. Dalam lambang ini menggambarkan bahwa sebagai bangsa yang besar harus mampu mengikat seluruh elemen bangsa baik dari aliran kepercayaan, suku, etnik, ras dan juga warna kulit serta strata. Semua menjadi satu budaya yaitu budaya Pancasila yang terhubung dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Nias Sampai Papua.

#KitaIndonesiaSatu dalam peta politik dunia harus dinyatakan dengan lantang dan tegas. Indonesia adalah bangsa yang besar dan berdaulat dengan segala kekuatan dan sumberdaya yang dimilikinya. Segala bentuk infiltrasi dari berbagai sisi dan bentuk harus mampu dihalau oleh bangsa Indonesia. Budaya yang beragam menjadi kekuatan bangsa Indonesia. TNI - Polri adalah alat dan bentuk bela negara dan sipil adalah amunisinya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Budaya Pancasila yang pengejewantahannya dalam lima sila. Isi dari Pancasila tersebut tidak dapat digantikan oleh budaya atau ideologi manapun apalagi melupakan sejarah terbentuknya kedaulatan bangsa Indonesia. 

Semua bersatu padu dalam meraih kemerdekaan melalui pergolakan dengan cucuran airmata, pengorbanan harta bahkan jiwa dan raga. Betapa sedihnya bila budaya Pancasila digeser oleh budaya-budaya yang tidak relevan dengan budaya masyarakat Indonesia. Ragamnya budaya Indonesia telah tergambar dalam lambang dan simbol Garuda Pancasila. Lambang ini melekat dan sebagai budaya bangsa tidak dapat digantikan bahkan merobah bentuk dan warnanyapun merupakan suatu bentuk ketidaksetiaan bahkan bentuk pengkhianatan.

Disebut budaya Pancasila karena dibingkai dalam untaian tali persaudaraan dalam Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia tidaklah hanya Jawa. Bukan pula hanya Sumatera. Tidak hanya sebatas Kalimantan. 

Bukan juga disebut bangsa Sulawesi. Dan terlebih bukan hanya wilayah Papua sebagai Indoensia. Pancasila yang mempererat Indonesia dari ujung timur, Papua hingga ujung barat, Sabang. Indonesia tidak dalam kotak-kotak, tidak dalam sekat-sekat, dan juga tidak dalam kelompok-kelompok atau etnis serta tidak dalam golongan-golongan. 

Pertanyaannya "Apakah anda melupakan budaya anda sehingga anda ingin merubah atau menggantikan dengan budaya dan ideologi di luar Pancasila? Kitalah yang harus mampu menjaganya. Negara harus mampu menegakkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui, yang pelaksanaannya disetiap satuan pendidikan baik formal, nonformal dan terlebih dalam pendidikan informal. Pemerintah harus turun mengontrol ditingkat kelompok, organisasi dan lembaga bahkan sampai ke akar rumput. 

Di luar dasar Pancasila, maka pemerintah harus segera menindaklanjutinya. Bibit-bibit yang melupakan budaya Pancasila jangan dibiarkan menetas, bertumbuh dan membesar dan akhirnya merongrong/menggerogoti bangsa. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Semoga budaya Pancasila tidak terlupakan oleh kita apalagi dilupakan oleh generasi yang akan datang. Budaya Pancasila tergambar dari masing-masing diri, keluarga, kelompok organisasi dan lembaga yang akan termuat dalam visi, misi dan tujuan diri, keluarga, kelompok organisasi dan lembaga. 

Semua itu wajib dan harus terlihat pada saat seseorang, keluarga, organisasi atau lembaga memuat data diri, identitas bahkan ketika ke luar negeri akan tergambar lambang Garuda dan juga catatan tangan kita yang menunjukkan Indonesia (pada kolom isian kewarganegaraan). Pada visi misi bila dalam organisasi. Dan pada saat seseorang direkrut dalam tugas dan pekerjaan apapun harus terlihat, terbaca dan tergambar budaya Pancasila. Tuhan melindungi dan memberkati Indonesia. #KitaPancasila #KitaIndonesiaSatu #BhinnekaTunggalIka (MSS)

Merah Putih di pedalaman salah satu pulau di bagian barat Indonesia, P. Nias.