Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Selalu optimis dan menebar kebaikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 4 orang anak, sebagai sinden dan pemandu "Upacara Adat Sunda" di Kepri. Pernah menjadi guru les/privat di rumah sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Love

Perjalanan Cintaku (1)

21 Januari 2021   15:19 Diperbarui: 21 Januari 2021   15:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Cintaku (1)

Oleh Maryati

Selamat siang diary
Hari ini aku akan bercerita tentang perjalanan  tentang cinta. Wah, sudah tua begini masih bicara tentang cinta segala ya!  Eeh, jangan salah ya. Saya dulu juga muda, sama seperti Anda semua yang lagi baca he he. Cinta itu anugerah maka berbahagialah, itu kata Kang Doel sumbang. Bagaimana  menurut Anda tentang apa itu cinta? Kalau menurutku, cinta itu ada bermacam-macam jenis. Ada cinta monyet, cinta pertama, cinta dewasa/cinta sejati atau mungkin cinta palsu kali ya!

Nah teman-teman diary, aku akan mulai bercerita tentang kisah cinta yang dulu.

 Cinta monyet
Sewaktu SMP, aku sudah ada rasa suka sama lawan jenis. Dia orangnya tipe aku banget ya, bodinya tinggi, kulit putih, pintar, humoris dan suka caper juga samaku. Ah mungkin aku ini cinta bertepuk sebelah tangan nih. Sebenarnya tidak bertepuk sebelah tangan juga sih, dia pun sebenarnya suka juga. Aku tahu soal ini setelah lama berpisah dan ketemu di dunia maya lewat grup Reuni, dia bercerita tentang masa SMP dan dia ternyata naksir sama aku tapi malu untuk mengutarakannya. Pernah juga saat aku lanjut SMEA dan kebetulan ada teman SD ku  dia satu SMA dengannya. Terus dia menitip salam pada teman SD-ku ini, rasanya senang banget mendengarnya. He he jangan diteruskan ya takut dosa. Lagian kan kami sudah pada-pada tua dan sudah punya pasangan hidup masing-masing.

Cinta Pertama
Cinta pertama memang sulit untuk dilupakan, sampai-sampai membuat saya jatuh kepayang. Bagaimana  tidak jatuh kepayang, Sampai-sampai lagi mencuci piring pun sampai pecah jatuh ke lantai gara-gara pikiran melayang terus sama si dia. Pernah diajak jalan-jalan naik kereta api terus makan bakso, rasanya senang banget deh waktu itu. Tapi hal itu tidak lagi aku teruskan. Sewaktu aku bertemu dan jalan-jalan, tasa di dalam dada itu berkecamuk baur menjadi satu antara senang dan khawatir takut dosa.

Selain takut dosa, takut juga terlanjur cinta. Terlanjur cinta kata orang susah untuk menghadapinya, apalagi kalau tidak direstui oleh orang tua. Dan ternyata benaran deh, aku tidak direstui orang tua. Alasan tidak direstui karena Ibuku tidak mau besanan sama orang kaya raya.

Begini ceritanya teman diary
Kakakku yang nomor satu dia dapat jodoh anak orang kaya, terus setiap orang tuaku berkunjung ke besan selalu mendapatkan perlakuan tidak baik. Aku sendiri pernah mengalaminya sendiri.
Kami jauh-jauh datang berkunjung dengan perjalanan naik kendaraan umum hampir dua jam, tiba sampai sana malah cuek saja setelah sempat menjamu kami dulu sebentar. Dan kejadian itu sering berulang-ulang.

Atas keinginan orang tuaku yang tak merestui, akhirnya aku memutuskan sepihak dengannya. Walau berat rasanya, tapi demi orang tua aku rela mengikuti keinginannya. Padahal secara logika, calon mertuaku itu sangat baik banget padaku.

Eeh kepanjangan ya tulisannya, sudah dulu ya tunggu di segmen selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun