Mohon tunggu...
Maryati
Maryati Mohon Tunggu... Lainnya - Selalu optimis dan menebar kebaikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ibu dari 4 orang anak, sebagai sinden dan pemandu "Upacara Adat Sunda" di Kepri. Pernah menjadi guru les/privat di rumah sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Your Unforgettable Teacher

8 Desember 2020   07:06 Diperbarui: 8 Desember 2020   07:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Maryati
Siapa pun kita, pasti punya guru. Baik guru mata pelajaran umum, guru mengaji, guru menyanyi, guru les, dan lain-lain.

Sebelum aku bercerita tentang guru yang gak bisa aku lupakan, alangkah baiknya kita semua harus tau siapa sih guru itu?

Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan di tiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi semua muridnya. Secara tradisional guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.

Menurutku,  siapa saja bisa jadi guru bagiku. Selama orang tersebut bisa aku contoh perilakunya dan menjadi panutan bagi semua orang dengan penuh rasa sabar dan kasih sayang.

Guru yang gak pernah aku lupakan antara lain

1. Guru Mengaji
Guru mengajiku bernama Pak H. Muslih dan Pak H. Ridwan. Beliau keduanya yang telah mengajarku ilmu agama. Baik tentang baca al qur'an  dan ilmu agama lainnya. Dimulai sejak tingkat dasar.

2. Guru SD
Guru sekolah dasarku bernama Pak Soma. Beliau sosok orang yang penyabar. Sabar mengajariku mengenal huruf abjad sampai bisa.

3. Guru Bahasa Indinesia
Sewaktu SMP, aku belajar Bahasa dengan Ibu Tiur Manulang.BA. Beliau sosok yang tegas walau agak sedikit galak kesannya. Aku suka berpuisi, hanya beliaulah yang selalu memberikan semangat padaku.

4. Guru Kema'arifan
Saat SMEA, ada yang namanya pelajaran kema'arifan. Dulu aku diajarkan sedikit ilmu berdagang menurut pandangan Islam. Supaya jangan mengambil untung yang banyak. Beliau bilang," Jika modal 30.000, terus dijual kredit jadi 35.000 itu terlalu banyak untungnya" menurut penuturan beliau. Alhamdulillah hingga saat ini, aku selalu menuruti nasehatnya untuk tidak mengambil untung yang banyak dalam hal bisnis.

5. Guru Seni
Srkarang yang aku tekuni yaitu melestarikan seni sunda. Guru seniku memang masih sangat muda. Dia bernama Aa Gilang Permana. Dia yang selalu mensuport supaya aku serba bisa, jangan hanya bernyanyi saja. Tetapi harus jadi MC dan juga menjadi pemandu upacara adat.

6. Guru Menulis
Kegiatanku yang baru aku tekuni yaitu menulis. Sosok seorang guru yang benar-benar memberikan sufort, dukungan,  motivasi, inspirasi, dan ajaran sebuah kejujuran dalam menulis. Beliau bernama Pak Cahyadi Takariawan, atau dipanggil Pak Cah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun