Mohon tunggu...
Maryanah Ahnan
Maryanah Ahnan Mohon Tunggu... Guru - Profesi sebagai penulis dan guru

Mahyra Senja adalah nama pena dari Maryanah, S. PD seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang gemar menulis fiksi dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Mengajarkan Puasa untuk Buah Hati

24 Maret 2021   14:20 Diperbarui: 24 Maret 2021   14:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Mengajarkan buah hati berpuasa di bulan Ramadan sangat penting, untuk membangun karakter positif dalam hal beragama. Menurut psikolog anak, Vera Itabiliana mengungkapkan bahwa usia yang ideal untuk buah hati dalam belajar berpuasa pertama kali adalah pada usia 5-7 tahun. Itulah sebabnya, saya mulai mengajarkan anak berpuasa, karena pada usia tersebut anak sudah mampu berpikir logis. Mengajarkan anak berpuasa bukanlah hal yang mudah. Namun, saya akan membagikan pengalaman, selama mengajarkan anak berpuasa.

 Berikut ini adalah tips sukses mengajarkan puasa untuk buah hati:


1.Memberikan edukasi tentang amalan berpuasa
Sebaiknya orang tua dapat menjelaskan makna dan tujuan berpuasa di bulan Ramadan dengan bahasa yang sederhana tetapi, tidak terkesan menggurui. Misalnya, dengan memberikan buku cerita atau bacaan yang berisi ilmu dan adab dalam berpuasa. Pilihlah buku dengan illustrasi yang menarik, biasanya akan menambah rasa penasaran buah hati. Biasanya lewat cerita tentang puasa, secara tidak langsung akan membuatnya terpacu untuk mencoba.


2.Menyiapkan sahur dengan gizi seimbang
Sebaiknya orang tua memberikan menu sahur empat sehat lima sempurna. Utamakan makanan yang tinggi serat seperti sayur dan buah, hindari makanan yang manis. Bimbing buah hati kita untuk berdoa dan jangan lupa berikan vitamin untuk menambah daya tahan tubuhnya.


3.Ajarkan puasa secara bertahap
Sebagai orang tua, kita dapat mengajarkan si kecil untuk menjalankan puasa secara bertahap. Tahapan pertama, berpuasa hingga siang hari, berbuka setelah salat zuhur lalu dilanjutkan sampai magrib.  Sedangkan tahapan kedua, menjalankan puasa hingga magrib. Hal ini dilakukan apabila buah hati anda, sudah terbiasa berpuasa. Semua itu tergantung kemampuannya, karena kondisi fisik dan psikis setiap anak berbeda-beda.


4.Orang tua sebagai contoh teladan bagi buah hati
Anak yang cerdas menjadikan orang tua sebagai panutan, sehingga sudah seharusnya orang tua pun bukan hanya mencontohkan anak untuk menahan lapar dan haus saja, tetapi juga mampu menjaga hawa nafsu. Terutama harus bersabar dalam menghadapi anak yang bersikap emosi saat belajar berpuasa. Maka sebagai orang tua kita harus bisa membiasakan anak untuk berpuasa melalui latihan. Misalnya, kita biasakan anak puasa sunah pada bulan Rajab dan Sya'ban sehingga saat bulan Ramadan tiba, mereka sudah siap dan terbiasa.


5.Berikan pujian dan hadiah
Setiap kali anak anda berhasil berpuasa, berikanlah pujian yang dapat membuatnya semangat. Bila anak anda telah berhasil menjalankan puasa selama satu bulan, berikanlah hadiah sesuai kemampuan orang tua bila anak tidak berhasil, berikan nasihat padanya dan tanamkan nilai-nilai positif tentang kewajiban berpuasa. Hal itu bisa didapatkan melalui film atau buku cerita.


6.Mengalihkan perhatian anak
Orang tua perlu mengalihkan perhatian anak agar tidak cepat bosan, terutama saat menunggu waktu berbuka. Namun, sebaiknya kegiatan tersebut tidak berlebihan dan membuat si kecil kelelahan, karena dampaknya akan membuat si kecil batal puasanya. Misalnya, membaca buku cerita, menontong film islami, mewarnai buku, tidur siang, bermain puzzle, membuat kartu lebaran, belajar sambil bermain, mendengarkan dongeng, dan lain sebagainya.  


7.Membuat menu favorit untuk berbuka
Usahakan membuat takjil sendiri di rumah, dengan membuat menu favorit anak. Bimbinglah anak anda dalam membuat takjil, karena dapat merangsang kreativitasnya. Selain menghemat pengeluaran, orang tua juga bisa membiasakan anak untuk berbagi dengan tetangga daripada membeli takjil di luar, untuk menghindari kerumunan terutama di masa pandemi.


8. Lakukan kegiatan ibadah bersama
Mengajak anak untuk melakukan kegiatan ibadah bersama keluarga, merupakan hal yang menyenangkan apalagi di masa pandemi sebaiknya dilakukan di rumah. Hal ini untuk membangun bonding dengan anak dan memanfaatkan waktu yang berkualitas. Saya terbiasa menyiapkan agenda Ramadan berupa poster menarik, agar anak semakin terpacu untuk beribadah dengan bimbingan dari kedua orang tuanya. Misalnya memberi catatan keberhasilan pada agenda tersebut dalam beribadah. Mulai dari salat lima waktu, salat tarawih, salat duha, salat qiyamulail, berzikir, tilawah, zakat fitrah, dan lain sebagainya.


Demikian tips pengalaman dari saya, sebagai orang tua yang pernah mengajarkan anak dalam berpuasa, selamat mencoba di rumah. Semoga puasa buah hati anda di bulan Ramadan menjadi berkesan dan berjalan sukses, meskipun di masa pandemi kita tetap harus semangat mendidik buah hati. Salam bertumbuh, saling memberi inspirasi dan manfaat kebaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun