Mohon tunggu...
Maryam Yasmin
Maryam Yasmin Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang penulis pemula yang sedang mencoba belajar

Halo, Saya seorang mahasiswi kedokteran di salah satu PTN di Jawa Tengah. Sekarang ini saya sedang mencoba untuk menulis berbagai artikel yang saya harap dapat menambah wawasan. Selamat membaca artikel saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah KKN Daring Mahasiswi UNS di Era Covid-19

21 Juli 2020   19:11 Diperbarui: 21 Juli 2020   19:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir 5 bulan pandemik COVID-19 mulai memasuki Indonesia. Pandemik ini menyebar sangat cepat dan menelan banyak sekali korban. Salah satu cara yang dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam membantu mengurangi penyebaran COVID-19 adalah dengan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat sebagai KKN dengan temas besar Relawan COVID-19.

Salah satu mahasiswi yang ikut turun menjadi relawan adalah Maryam Yasmin. Mahasiswi yang tengah menempuh pendidikan tahun kedua pada program studi kedokteran ini memutuskan untuk turun ikut membantu masyarakat, walaupun sejatinya program KKN diwajibkan hanya untuk mahasiswa yang sudah memenuhi 100 SKS yang biasanya tengah menduduki tahun ketiga mereka. 

"Saya memilih untuk ikut turun menjadi relawan di tahun ini dikarenakan saya cukup khawatir melihat angka infeksi yang terus meningkat tajam. Karena saat ini saya juga tengah menempuh pendidikan kedokteran, saya ingin dapat menerapkan ilmu yang saya miliki kepada masyarakat" Ujarnya.

Di bawah bimbingan ibu Tri Agusti Sholikah, dr., M. Sc, Yasmin melaksanakan program KKN-nya di kampung Turisari, Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta dari tanggal 1 Mei sampai dengan 30 Juni 2020. Program yang dilaksanakan berbasis daring, yaitu melalui platform instagram, whatsapp, dan youtube.

Terdapat 5 konten utama yang disebarkan, yaitu edukasi mengenai COVID-19 secara umum dan cara mencuci tangan yang baik, edukasi mengenai kesehatan mental selama pandemik, edukasi mengenai olahraga selama pandemik, edukasi mengenai makanan dengan gizi yang seimbang, serta cara-cara untuk tetap produktif ketika kita terhalang untuk bepergian keluar. 

Di antara konten-konten tersebut disebarkan juga lagu cuci tangan yang dibuat sendiri, live di instagram bersama psikolog, challenge olahraga, video memasak tumis tahu brokoli yang sehat, serta komik singkat tentang cara untuk tetap produktif.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
"Awalnya saya sempat takut kalau tidak mendapat tanggapan yang positif dari warga, mengingat kan saya masih muda dan saya mengedukasi tidak hanya ke sesama anak muda, tapi juga ke yang sudah sepuh-sepuh. Takutnya dikira melangkahi begitu. Tapi ternyata respons yang saya dapat sangat positif. Warga banyak yang bertanya dan partisipatif, walaupun saya hanya share melalui media sosial. Ternyata kondisi seperti ini memang bukan menjadi halangan untuk tetap semangat membagikan ilmu ke orang lain" ujar mahasiswi UNS ini. 

Yasmin pun berkata berdasarkan hasil evaluasi pada sebelum dan sesudah pelaksanaan program ditemukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat mengenai infeksi COVID-19 meningkat. Dan juga masyarakat menjadi lebih rajin berolahraga dan melakukan kegiatan produktif yang dapat dilakukan di rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun