Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jurnal Refleksi Minggu 19

24 September 2021   21:01 Diperbarui: 24 September 2021   21:07 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin-Sabtu, 13-18 September 2021

Pada Minggu ke 19 ini kegiatan berfokus pada koneksi antar materi. Disini saya harus mampu merangkai  keterkaitan antara materi yang dulu dengan materi yang sekarang. Mateti pengambilan keputusan yang bertanggung jawab merupakan materi yang sangat kita butuhkan, bukan saja sebagai seorang CGP, namun lebih dari itu. Materi ini dibutuhkan oleh seluruh orang terlebih-lebih kita yang berprofesi sebagai guru.

Dan pada sesi terakhir modul 3.2 kegiatan di tutup dengan menyususn aksi nyata. Kali ini aksi nyata yang saya angkat adalah permasalahan yang dialami oleh seorang siswa yang sering tidak masuk sekolah karena kondisi keluarga yang sangat kekurangan. 

Ada beberapa tahapan yang saya lakukan pada aksi nyata kali ini yaitu: mengumpulkan data dari siswa lain, guru bidang studi dan wali kelas. Selanjutnya saya melakukan home visit ke rumah para siswa, guna menggali penyebab siswa jarang masuk. Serta membuat kesepakatan dengan keluarga siswa untuk mengantar dan memantau keberadaan siswa saat berada di sekolah.

Sebagai seorang guru yang ingin membantu siswa mengatasi masalahnya tersebut, saya mencoba menerapkan sistem coach dikombinasikan dengan tahapan BAGJA. Alhamdulillah hasilnya sesuai harapan, siswa kembali rajin masuk sekolah dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda beberapa lama di beberapa guru bidabg studi.

Usai melakukan aksi nyata pada modul 3.1, kegiatan saya lanjutkan dengan mengerjakan modul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.

Pada tahap mulai dari diri, saya mencoba mengisahkan bagaimana cara memimpin seorang kepala sekolah yang begitu berkesan pada diri saya sampai saat ini. Rasa kepedulian, tenggang rasa, kekeluargaannya dan mengganggap rekan kerja sebagai tim bukan bawahan. Sifat yang beliau miliki begitu melekat dalam ingatan saya, walaupun sudah dua puluh tahun saya tidak pernah bertemu lagi. Namun cara memimpinnya begitu terpatri dalam ingatan saya sampai saat ini.

Pada setiap modul selalu ada hal baru yang saya peroleh dan bisa menambah wawasan saya khususnya bagaimana bisa mengelola diri agar bisa menjadi manusia dan pendidik yang berkualitas.

Dalam modul 3.2 ini satu hal yang menarik bagi saya adalah bahwa sekolah itu diibaratkan sebuah ekosistem yang terdiri dari unsur abiotik dan biotik. Dimana unsur biotik terdiri dari semua hal yang terkait dengan Sumber daya manusia yang ada di sekolah tersebut. Mulai dari kepala sekolah, guru, pengawas, komite, murid, orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Termasuk di dalamnya adalah  tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah.

Sementara unsur abiotik itu terdiri dari semua sarana dan prasarana yang ada di sekolah yang menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran seperti gedung, keuangan, ATK, ruang belajar, lahan dan lain sebaginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun