Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Penulis - Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kepentingan Israel, PDIP, Ganjar dan Erick Thohir di U-20

27 Maret 2023   13:13 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:26 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia diperhadapkan pada situasi yang dilema, antara menerima kesebelasan Israel untuk bertanding dalam laga piala dunia U-20 dan menolak karena komitmen Indonesia pada kemerdekaan Palestina. Banyak perspektif dan wacarana terkait isu ini tapi dalam tulisan ini, saya hanya akan melihat pertimbangan-pertimbangan politik serta menerawang keputusan akhir Indonesia terhadap masalah ini.

Standar Ganda FIFA

Sudah bisa dipastikan, masalah ini akan sangat terkait dengan politik. Sulit untuk menghindarkannya dari isu politik, meskipun banyak orang yang mengatakan terutama dari kalangan yang menyetujui kehadiran timnas Israel bahwa sepakbola tidak boleh dicampuradukan dengan politik. 

Saya kira ini pernyataan yang ahistoris dan politis, apalagi pihak yang menyatakan ini adalah politisi dan simpatisannya. Jika melihat lebih jauh lagi, organisasi sepakbola dunia yang dikenal dengan FIFA ini sangat jelas telah berpolitik.

Lihat saja bagaimana Rusia dilarang dalam kompetisi karena perang di Ukraina. Alasan FIFA adalah Rusia melanggar HAM, kemanusiaan dan kedaulatan negara lain. 

Pertanyaannya, kenapa Israel yang secara terang benderang menjajah Palestina, merampok tanah Palestina, membunuh rakyat Palestina serta kejahatan lain terhadap Palestina, tidak dicoret oleh FIFA dalam berbagai turnamen sepak bola? Di sinilah subjektifitas yang dilandasi kepentingan politik sangat terlibat. Nah, idealisme Indonesia mendapat ujian di sini.

Ganjar dan PDIP

Dalam menanggapi hal ini, beberapa politisi mulai angkat suara seperti Ganjar (kader partai PDIP) yang namanya disebut-sebut oleh lembaga survei sebagai kandidat presiden di 2024. Ganjar menolak kehadiran timnas Israel. Begitu juga I wayan Koster, Gubernur Bali, ikut memberikan tanggapan yang sama. Perlu diketahui bahwa Bali adalah salah satu tuan rumah. 

Sementara itu, I wayan Koster merupakan politisi dari PDIP, partai yang selama ini dalam banyak isu, sering bertentangan dengan pihak yang sering dilabeli "islam kanan". Sikap kedua politisi tersebut dapat dibaca sebagai bagian dari upaya menarik suara pemilih saat kontestasi demokrasi di 2024 nanti. 

Kedua politisi tersebut dan partai politiknya ingin tampak menarik di tengah orang-orang yang mendukung kemerdekaan Palestina dan Anti-Israel, terutama kelompok yang dilabeli "islam kanan" tadi. 

Walakin, secara normatif, alasan menolak kehadiran timnas Israel adalah amanat konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga Israel harus berhenti menjajah Palestina dahulu dan memberikan hak-hak rakyat Palestina. Setelah itu, Indonesia baru bisa menerima Israel dan bahkan membuka hubungan diplomatik dengan negara yang dikenal dengan negara Yahudi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun