Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Penulis - Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terima Kasih Musuh dan Hati-hati pada Kawan

16 Oktober 2017   14:12 Diperbarui: 17 Oktober 2017   02:53 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Berterimakasilah pada 'musuhmu' karena merekalah yang menunjukan kelemahan-kelemahanmu. Dan Berhati-hatilah pada 'kawanmu', karena mereka menyembunyikan kelemahan-kelemahanmu serta terus memuja dan memujimu, bisa jadi mereka akan mehancurkanmu dan kekuasaanmu"

Pelantikan Anis-Sandi hari ini (16/10) sebagai gubernur Jakarta, saya ingin menampilkan tulisan ini kembali. Saya menulisnya beberapa bulan (6 Januari 2017) sebelum kekalahan Ahok yang saat itu kerap diprediksi akan memenangkan pesta demokrasi di Ibu Kota Indonesia ini. Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan kepada para pendukung Ahok agar hati-hati pada pengkultusan Ahok hingga tak melihat lagi kelemahan pada sosok ini. Karena sikap yang demikian akan mengantarkannya pada kekalahan. Itu terbukti.

***

Dik akan ku ceritakan sebuah kisah. Mungkin ini mirip dengan kisah kita, eh maksudnya kisah di negeri kita :D

Al kisah di zaman antah berantah, ada sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Amnesia. Kerajaan itu dipimpin oleh raja yang bernama Joker. Rajanya cukup bijaksana dan rakyatnya sejaterah, aman, damai dan sentosa.

Di kerajan itu memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tak jarang membuat siapapun berhasrat untuk memilikinya. Tak hanya orang-orang dari luar kerajaan atau kerajaan-kerjaan lain melainkan juga ada segelintir rakyat di kerjaan itu yang berhasrat untuk menguasainya secara individu atau secara kelompok.

Karena alasan itulah, pemberontakan-pemberontakan baik langsung maupun tidak langsung, sering terjadi dengan segala intrik dan taktik, tapi berhasil diredam. Tentunya tujuan pemberontakan itu adalah untuk mengedalikan kekuasaan yang berujung pada penguasaan atas segala hal yang dimiliki pleh kerajaan.

Sang raja ini cukup kuat karena didukung oleh orang-orang yang ada disekelilingnya. Juga rakyat yang setia mendukungnnya.

Suatu ketika sang raja melakukan kesalahan lebih tepatnya salah dalam mengeluarkan aturan atau kebijakan untuk rakyatnya. Sebenarnya kesalahan oleh sang raja sudah sering terjadi, bukan baru kali itu saja. Wajarlah, raja hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya.

Karena kesalahan-kesalahan itulah, muncul banyak golongan suara-suara kritis dari rakyatnya. Mereka ingin mengingatkan pada raja bahwa kerajaan dalam kondisi yang kurang baik. Bahwa kebijakan sang raja harus dirubah atau dihentikan. Ini demi kepentingan rakyat dan tentunya juga untuk untuk keberlangsungan tahta sang raja dan kerajaan yang dipimpinnya.

Sang raja mendengar suara-suara itu. Tapi seperti yang kita ketahui, sang raja tidaklah sendiri. Sang raja di kelilingi oleh orang-orang yang berada dilingkar kekuasaan. Orang-orang ini terus berbisik pada sang raja agar jangan mendengar suara-suara kritis itu dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan raja selama ini sudah benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun