Mohon tunggu...
Money

Surat Pembaca: Kebijakan Telkom IndiHome yang Buruk dan Mengecewakan

20 Maret 2016   14:31 Diperbarui: 12 April 2016   15:51 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada sekitar bulan Desember 2015 saya mendatangi Plasa Telkom di Kota Yogyakarta yakni daerah dekat Stadion Kridosono. Saya kesana karena ingin berlangganan layanan IndiHome untuk tempat kos saya yakni di daerah Perumahan IDI Pamungkas Ngemplak, Sleman.Namun ternyata saat dicek menggunakan sistem untuk daerah saya belum terlayani jaringan fiber optic untuk layanan IndiHome. Dan saat itu petugas menyarankan saya untuk memberi nomor telpon dan menggambar denah kos saya agar nanti jika sudah ada kabel fiber yang sampai kesana dapat diberi tahu segera. Selain itu petugas Telkom juga menyarankan saya untuk melakukan voting melalui website IndiHome agar segera dilakukan penarikan kabel hingga ke daerah kos saya.

 Lalu karena saya ingin segera melakukan pemasangan IndiHome maka saya observasi di daerah kos saya dimana kabel FO berhenti terakhir, dan ternyata saya menemukan berhentinya kabel FO dekat daerah saya yakni sekitar 250 meter di utara lokasi saya. Bersamaan dengan saya observasi saya juga mendapati spanduk kecil tentang  promo IndiHome dan disana terdapat nama marketing serta nomor telpon yang dapat dihubungi, lalu dengan segera saya mengirim pesan bahwa saya ingin berlangganan karena saya yakin bisa menarik kabel dari jarak itu, namun sang marketing kurang percaya lalu saya diminta mengirim foto dan box kabel yang ada disana, karena saya ingin segera maka apa yang diminta saya lakukan, disana terdapat box kabel yang bertuliskan ODP-PKM FA 03 kemudian petugas itu melakukan cek menggunakan sistem dan menemui bahwa box dengan nomor itu belum go life atau istilah lain belum siap jual dan saya diminta menunggu hingga go life itu.

Lalu sekitar akhir bulan Januari 2016 petugas Telkom yang pernah saya hubungi juga meminta saya untuk menunjukkan dimana lokasi yang difoto kemarin,  lalu saya bersama petugas tersebut kembali mendatangi lokasi itu dan petugas itu membenarkan bahwa ini benar jaringan kabel FO namun belum siap jual dan saya diminta menunggu hingga siap jual.

Karena saya memang sangat ingin melakukan pemasangan maka saya kembali ke plasa Telkom yang ada di kota Yogyakarta dan mereka mengatakan belum ada jaringan FO yang sampai daerah saya lagi, namun saya bersikukuh bahwa jaringan sudah sampai dekat saya namun dari mereka malah menawarkan layanan yang bukan FO melainkan masih yang lama yakni yang kabel tembaga namun saya kurang tertarik maka saya tinggalkan saja.

Karena saya memang butuh layanan internet dan sudah tidak sabar hampir setiap minggu bahkan setiap hari saya selalu menanyakan progressnya kepada petugas Telkom yang pernah saya hubungi tersebut dan jawabannya pasti selalu sama yakni belum mas masih kami usahakan dan itu saya lakukan dari bulan Januari akhir- pertengahan Maret.

Kemudian pada sekitar pertengahan Maret 2016 karena saya merasa kurang yakin dan semakin membutuhkan layanan internet maka saya kembali ke Plasa Telkom namun kali ini saya ke Plasa Telkom Sleman yang menurut saya lebih tahu daerah Sleman dan disana saya menceritakan semuanya dan jawabannya masih sama yakni kabel belum go life dan masih menunggu progress. Akhirnya saya berpikiran lain yakni yang penting ada layanan internet rumahan yang dapat saya pakai di kos saya lalu saya putuskan untuk ingin berlangganan apapun itu internet dari Telkom entah itu jaringan FO ataupun tembaga biasa. Namun apa yang saya pikirkan dapat menyelesaikan masalah dengan berlangganan layanan lama ternyata juga tidak bisa, dari petugas Telkom itu mengatakan bahwa sekarang kabel tembaga sudah tidak boleh dijual kembali.

Yang saya ingin pertanyakan disini yakni bagaimana sikap telkom Indonesia dalam melayani masyarakat indonesia dengan baik? lalu bagaimana agar saya dapat menggunakan layanan internet rumahan Telkom jika layananyang  baru belum tersedia dan layanan yang lama sudah tidak boleh dijual kembali? Sungguh ini hal yang sangat aneh jika telkom indonesia mempunyai kebijakan yang amat buruk dan mengecewakan. Entah harus bagaimana agar kabel yang sebenarnya sudah tersedia itu siap djual dan dapat digunakan sebagai layanan penunjang masyarakat, padahal di daerah sekitar kos saya ini banyak yang membutuhkan namun pihak Telkom tidak terlalu memperhatikannya Dengan adanya surat pembaca ini saya harap pihak Telkom IndiHome  bisa langsung merespon serta memperbaiki kinerjanya dan juga mempercepat penyelesaiaan masalah yang saya hadapi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun