Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ucapan Akhir Perjalanan Hidup Amelia Putri di RSUD Sidikalang

25 Maret 2019   19:03 Diperbarui: 25 Maret 2019   20:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian ini menimpa adik mungil kecil bernama Amelia Putri. Adik kecil yang mengalami demam tinggi dan diare lebih kurang Lima hari lamanya. Hingga kedua orang tuanya kawatir dan panik. Pada akhirnya diputuskan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang. 

Rasa gelisah menyelimuti perasaan kedua orang tua itu, Simatawayang merintih kesakitan, berharap lekas untuk ditolong. Dari kronologi kejadian,  pukul 15.15 wib, adik kecil itu dirawat dan diberikan pertolongan oleh petugas medis.

Hingga pada pukul 22.32 wib,adik kecil mungil menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit itu. Rumah sakit sebagai akhir dari masa hidup sang bayi kecil imut dan lucu. 

Dari kronologi kejadian adik kecil, sepertinya pihak rumah sakit kurang serius dalam menangani adik kecil itu. Rumah sakit terkesan separuh hati dalam penanganan pada adik kecil tersebut. Ungkapan ini seringkali kita dengar ketika kita melihat komentar di media sosial, rumah sakit yang kekurangan oksigen disaat pasien dalam keadaan koma, rumah sakit yang tidak menyiapkan Armada/tidak standby disaat pasien akan dirujuk, rumah sakit tidak memiliki fasilitas ruang gawat darurat untuk Balita yang membutuhkan pertolongan. Rumah sakit  tidak memiliki sumber daya manusia membidangi pasien khusus anak-anak, rumah sakit yang pekerjaannya kurang cakap dan kurangnya nilai nilai hospitality. Rumah sakit yang asyik dalam rujuk merujuk.

Adik bayi kecil telah  terengut nyawanya setelah perawatan yang tidak becus di rumah sakit, menjadi sonter terdengar sejagat raya. Adik kecil menjadi korban ketidak seriusan penanganan.

Ungkapan - ungkapan kekecewaan pun dilontarkan oleh warga net lewat Media sosial. Kekesalan, Sumpah serapah, penyesalan bahkan makian terus bertubi-tubi yang disampaikan kepada Rumah sakit tersebut. Bahkan ada yang ingin melaporkan kejadian itu, dan mengklaim bahwa kejadian itu adalah kejadian luar biasa.

Sebenarnya ini adalah kesekian kalinya terjadi. Rumah sakit umum daerah (RSUD) Sidikalang kembali mengulang kejadian masa lalu. Kejadian yang benar benar mengecewakan masyarakat, yang mungkin mereka berharap setelah perawatan di rumah sakit itu maka kondisi kesehatan semakin pulih dan lekas membaik, ternyata harapan itu pupus, saat ini terjadi pada adik mungil Amelia Putri.

Dari kejadian itu warga masyarakat sudah bosan dan muak. Kadang rumah sakit umum daerah sidikalang bukan lagi tempat untuk memulihkan, atau tempat untuk kita berobat, tertapi sepertinya rumah sakit itu tempat untuk mencelakakan. 

Ini kesekian kalinya terjadi, harusnya pembelajaran itu seharusnya ada, namun yang terjadi adalah kelalaian yang terulang kembali, atau barangkali ada kata-kata nasehat, pujian barangkali teguran  yang disandingkan agar rumah sakit tersebut memberikan pelayanan prima. Setidaknya rumah sakit ini harusnya merubah sikap atas kejadian itu.

Segera lakukan reformasi dan pembaharuan disegala bidang, tak ada salahnya melakukan studi tiru pada rumah sakit yang sudah mapan dalam penindakan dan penanganan, ajukan anggaran jika dianggap perlu untuk mendongkrak pelayanan. Tak ada salahnya memotong ranting-ranting yang dianggap sebagai penghalang dalam proses pelayanan. Utamakan keselamatan nyawa, sebab nyawa tak bisa dibeli.

Sudah selayaknya RSUD Sidikalang harus berbenah, mengingat jumlah populasi penduduk di kabupaten Dairi lebih dari tujuh puluh ribu jiwa,  dari kesekian jumlah penduduk itu membutuhkan Rumah sakit sebagai tempat berteduh dari sakit penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun